10 Februari 2010

Jangka vs DIkara Kirana

Lagi dan lagi,
gue pingin cerita tentang sohib gue yang ajaib bernama Dikara Kirana.
Hahaha, hidup bersama dalam satu lorong, ke kampus bersama setiap hari, teman sepermainan, dan sama-sama kumpulan orang yang tertolak bikin gue pingin cerita hal-hal yang lucu dari dia.

Gini, suatu malam Dika tidur bareng sama gue. Dia bilangnya sih lagi takut gitu (Dika ini orangnya sumpah ya penakut abis), oke jadi dengan agak berat hati gue ngijinin dia buat tidur di kamar gue (otomatis dengan beberapa rules yang harus dia taati).
Enaknya kalo tidur sama Dika, gue bisa sekalian curhat, dan entah mengapa malam itu kami malah gak tidur-tidur karena keasyikan cerita. Malam itu Dika bercerita tentang masa kecilnya yang bisa dibilang 'nakal'.

Suatu ketika di saat ia masih duduk di bangku SD, di suatu hari yang cerah di mana sangat jarang terjadi kedua orangtuanya menjemputnya ke sekolah. Jarang sekali kedua orangtuanya bisa bersama-sama menjemput putri pertama mereka itu. Namun, masalahnya adalah ketika pada akhirnya kedua orangtuanya bisa datang menjemput Dika, di saat itulah mereka harus melihat putri pertama mereka itu sedang dihukum oleh gurunya.

Gue : "Lo dihukum? Emang lo habis ngapain dik?"
Dika :" Nusuk temen gue pakai jangka."
Gue :" HAH??"
Dika :~~~
Gue :"Nusuk apanya?"
Dika : "Gusinya."
Gue : (ngakak)


Oke, dan sepanjang malam itu perut gue sakit tiba-tiba karena tertawa terlalu keras dan gak berhenti-henti. Mungkin gue kena kejang perut atau apa. Yang jelas sakit betenya Dika ngelihat gue ketawa sambil nangis-nangis (lhoh?) dia beranjak tidur duluan. HAHAHA
Waktu gue masih setengah sadar, gue sontak kaget dengan apa yang baru saja gue denger. MAka dari itu gue ngericek lagi.

Gue :" Dik, jangka itu yang ada jarumnya ya?"
Dika :"Iye."

OMG, sedari tadi gue mikinya jangka adalah busur. Jadi, setelah bener-bener nyadar kalo jangka adalah jangka, alat untuk membuat lingkaran yang ada pensil dan jarumnya yang runcing, malem itu gue ketawa lagi. HAHAHHA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar