24 Juni 2010

Ask For More

ASK : Bagaimana perasaan anda sekarang ini?

ANSWER : Perasaan saya sekarang masih dalam masa pemulihan setelah mengalami sebuah kenyataan yang sangat berat. Karena masih dalam pemulihan itu, bisa dibilang hati saya agak sedikit rapuh, tempramen, naik-turun tidak jelas dan kadang masih suka meluap-luap sendiri. Namun sudah banyak hal positif yang saya hirup dalam-dalam dalam diri saya sehingga paling tidak saya dapat menerima kelebihan dan kekurangan saya dengan hati yang besar. I’m only a human.

ASK : Bagaimana hubungan anda dengan You-Know-Who?

ANSWER : Sulit dijelaskan bagaimana perasaan saya sekarang. Kejadian beberapa minggu yang lalu di Pizza Hut masih sangat membekas dalam di dalam hati saya, dan terkadang ketika saya mengingat hal itu saya diliputi suasana yang sangat sedih, pilu, dan kesendirian yang lengkap menjelaskan bahwa selama ini saya hanya bertepuk sebelah tangan terhadap dia. Saya sangat menyukainya, saya merindukan kehadirannya dalam setiap hari-hari liburan saya di tempat ini, saya selalu mengingat dirinya selama saya makan, tidur, ketika saya sendiri, dan saya menjadi agak tersiksa dengan hal itu. Rupanya usaha saya untuk melupakan dia secepatnya menghadapi banyak rintangan. Yaitu masih belum sinkronnya perasaan dan otak saya. Di satu sisi saya sangat menyukainya, dan menurut saya dia adalah orang yang selama ini saya impikan dalam hidup saya hari ini sampai saya mati. Ketika saya bersama dengan dirinya, saya bahkan mampu melakukan apa saja yang sekiranya tidak mungkin saya bisa lakukan. Kini, ketika saya mengetahui sebuah kenyataan pahit yang mengatakan bahwa selama ini sikapnya yang menurut saya istimewa itu hanya karena semata-mata berbuat baik terhadap saya saja, membuat hati saya sakit. Jadi, jika anda bertanya bagaimana perasaan saya sekarang, mungkin jawabannya adalah ABSURD.


ASK : Lalu, adakah kejadian yang membuat anda liburan anda terganggu belakangan ini?

ANSWER : Banyak (Hahahaha tertawa sarkas). 1) IP saya turun semester ini. 2) Seseorang telah membuat saya sangat sakit karena telah mengatakan hal yang tidak ingin saya dengar dari mulutnya. 3) Melihat keponakan saya berduaan dengan pacarnya di ruang tamu membuat saya semakin terpuruk karena saya tidak bisa melakukan hal yang sama karena saya tidak memiliki pacar, dan entah mengapa saya semakin kembali mengingat si brengsek You-Know-Who itu. 4) melihat Fb seorang teman yang memiliki beberapa foto bagus saat merayakan setahun masa pacarannya, mereka adalah pasangan yang sempurna. 5) sampai saat ini pun saya belum berada di rumah saya di Kudus, karena masih harus transit di rumah saudara. 6) kehidupan doa saya tidak dalam kondisi baik sekarang, dan entah bagaimana sampai sekarang saya masih belum mempunyai waktu untuk berdoa sendiri. 7) 2 kepanitiaan besar menanti saya di bulan Agustus dan saya hanya ingin itu cepat selesai.


ASK : Jadi, hal apa yang apa yang ingin anda lakukan saat ini?

ANSWER : Menyendiri. Saya berencana untuk pergi berziarah ke Gua Maria Kerep Ambarawa besok untuk berdoa sendiri. Mungkin saat ini yang paling penting adalah inntrospeksi diri.

ASK : Apa yang ingin orang lain lakukan untuk anda?

ANSWER : Saya hanya ingin You-Know-Who itu menelepon saya dan mengatakan bahwa ia sangat memerlukan saya saat ini dan berkata untuk tidak meninggalkan dirinya. Haha, itu bahkan tidak akan mungkin terjadi kecuali dia itu mengalami gegar otak atau apa. Yeah, gegar otak saja dia sendiri sana!


ASK : Jika memang You-Know-Who ini memang tidak bisa diandalkan lagi, siapa orang lain yang anda tunggu?

ANSWER : Saya rasa tidak ada. Saya menyadari bahwa hanya Tuhan Yesus saja yang bisa saya andalkan sepenuhnya.


ASK : Jadi, mana yang anda pilih? Maju atau mundur?

ANSWER : Mundur. Itu sudah pasti. Saya juga berencana untuk pindah kosan juga kok. Hehehe :D


ASK : Kapan anda punya waktu untuk bicara lagi sesantai ini?

ANSWER : Ah, saya tidak tahu. Saya rasa saya ini orang paling labil sedunia. Absurd tentu saja. Jadi pembicaraan ini mari kita sudahi saja. Toh ini tidak ada gunanya. Kenapa sih anda bertanya-tanya seperti itu -,-“

IP yang Terjun Bebas

Membuka SIAK-NG di pagi itu membuat cuaca hatiku buruk pagi hari itu juga. Hari itu, 12 Juni 2010 merupakan hari terberat ketiga yang pernah kualami semasa kuliah. Pengumuman nilai yang terjun bebas di semester ini membuat hidupku rapuh, dan sepanjang hari itu entah bagaimana sangat sulit untuk kuhadapi sendirian. Aku mengirim sms kepada orang-orang yang kuharap bisa mencerahkan atau paling tidak dapat mengurangi beban hati yang berat ini. Namun, kebanyakan dari mereka itu bukannya malah membawa kabar baik malahan membuatku semakin tidak berguna saja. Di dalam lubuk hatiku yang terdalam aku sangat ingin bisa bercerita dengan You-Know-Who itu, namun smsnya balasannya membuatku berpikir bahwa sepertinya aku telah salah untuk memilih orang ini untuk mencerahkan hatiku. Yang ia lakukan hanyalah menambah rasa ketidakbergunaanku saja di dalam hidup ini dengan mengatakan bahwa nilainya hanya turun 0,3 dari semester lalu. Oh my God. Salah besar. Ini salah besar.

Jadi, sepanjang hari itu aku murung, makan hanya sekali sehari, tidak bersemangat dalam melakukan apapun, yang ada dalam pikiranku adalah bagaimana caranya agar membuat ini menjadi mimpi belaka, kemudian aku bisa bangun kembali dan mndapati kenyataan ini tidak pernah ada, bagaimana caranya agar aku bisa menghilang dengan cepat, dan bahkan parahnya aku sangat berharap keluargaku ini membakarku hidup-hidup saja daripada aku merasa tidak berguna seperti ini di rumah.

Entah mengapa kadang mengetahui suatu kebenaran rasanya entah mengapa sangat menyakitkan…”

Aku sangat menyesali IP ku turun semester ini. Sangat.

Aku kecewa terhadap diriku sendiri. Aku belum dapat menerima kanyataan pahit ini semua.

Aku telah mengecewakan orang-orang yang kusayangi.

Aku mengingkari janjiku sendiri, dan kesalahanku-lah satu-satunya yang membuat nilai mata kuliahku anjlok.

Aku malas. Aku membuang waktuku yang berharga untuk hal yang tak berguna. Aku kurang mempasrahkan segala yang kukerjakan itu kepada Tuhan.

Hari itu, yang kulakukan hanyalah mencaci maki dosenku yang sangat-amat-tidak objektif itu, mengirim sms kepada semua orang yang sms balasannya kebanyak malah membuatku semakin buruk, tidak mengakses internet, dan mengutuki mereka-semua-orang-yang-telah-membuatku-menjadi-semakin-tidak-berguna agar bulu hidung mereka semakin panjang, lebat, sampai upil-upilnya dapat keluar dan masuk ke dalam tenggorokkan mereka. I really wish that it will happen soon!!!

I’M BURNT!!!


Hari ini, 13 Juni 2010 aku memberanikan diri membuka laptopku dan meyakinkan diriku untuk menulis ini semua. Perasaanku jauh-jauh lebih baik sekarang daripada hari kemarin itu. Aku sengaja bangun lebih siang, dan orangtuaku mengijinkanku bangun sesukaku hari ini, kemudian melakukan hal apapun yang kusukai. Awalnya sangat berat mengetahui sebuah kebenaran yang pahit. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana dosen pembimbing akademikku akan mencaci makiku di kantornya beberapa bulan yang akan datang karena nilaiku yang anjlok ini. Aku turun dari tempat tidur, dengan mata agak sayu dan sembab. Aku bahkan masih tidak punya semangat untuk melakukan apapun, apalagi membuka laptop dan menulis sebuah cerita seperti biasa. Namun hari ini, tepatnya malam ini pukul 10:17 AM aku memberanikan diri untuk kembali menulis segala hal yang kurasakan dan mencoba menuangkan segalanya dalam bentuk tulisan.

Pertama, aku ingin mengucapkan rasa penyesalanku yang teramat dalam kepada Tuhan Yesus karena masih belum bisa dewasa dan tidak memegang janji yang selama ini pernah terucap untuk membuat IP dari semester ke semester menjadi stabil. Aku juga menyesalkan hal ini bisa terjadi. Aku telah mengecewakan kedua orangtuaku. Seharusnya saat ini ketika aku bersama mereka, mereka bisa melihat dan bangga karena nilaiku bagus semester ini. Namun maaf, ini semua tidak terjadi. Walau hanya turun beberapa nilai di belakang koma, aku masih belum bisa konsisten dengan omonganku. Aku sangat menyesal.

Kedua, aku menyadari bahwa selama ini aku keliru. Aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri dan cepat merasa puas terhadap sesuatu. Yang paling membuatku kecewa selain nilai yang tidak maksimal adalah bagaimana segala perjuanganku selama ini tidak terlalu mendapatkan apresiasi yang baik dari dosen yang membimbing mata kuliah itu. Kurasa aku telah salah mengenal mereka dan terlalu cepat menyimpulkan bahwa mereka senang dengan nilaiku. Padahal tidak. Aku harus mulai berhati-hati dalam menentukan siapa dosen-dosen yang mengajarku di semester depan dan memastikan bahwa mereka adalah dosen yang kompeten dan setidaknya dapat memberikan nilai secara objetif dan tidak menuntut terlalu banyak dari mahasiswanya.

Ketiga, kurasa aku sudah dapat menerima segala kekuranganku saat ini. Aku kurang berserah kepada Tuhan akan segalanya. Dulu aku tidak begitu, namun beberapa bulan terakhir ini memang kuakui bahwa sering kali aku terlalu mengandalkan diriku sendiri dan tidak melibatkan Tuhan dalam setiap rencana hidupku. Yah, ini adalah konsekuensi yang memang harus kujalani dan aku tahu cobaan yang buruk ini bukan maksud dari Tuhan untuk terus menenggelamkan atau bahkan membuat hidupku lebih terpuruk. Namun lebih dari itu ialah bahwa hanya dengan kegagalanku, kejatuhanku, Ia telah berhasil memanggilku kembali kepadaNya. Ia memanggilku dengan cara-cara yang indah yang dapat menyadarku secara sepenuhnya bahwa aku ini kecil di hadapanNya, aku bukan siapa-siapa di dunia ini, dan meyakinkan aku sekali lagi di mana aku tidak bisa jauh dariNya.

Keempat, aku memikirkan banyak hal sejauh ini dan kurasa aku harus menebus kegagalanku dengan keberhasilan yang akan kumenangkan di semester mendatang. Tidak mudah untuk menghadapi 24 SKS itu, namun aku yakin jika aku berusaha sekali lagi, dan tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap rencana hidupku, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan. Satu hal yang pasti kulakukan adalah pindah kosan. Kurasa aku harus memulai menata diriku kembali dari awal. Dari nol.

Walaupun aku sering jatuh berulang kali, aku harus mencoba untuk bangkit lagi.

Bila kuterjatuh kini, ku kan melompat lebih tinggi!!

Bagaimana Cara Keluarga Saya Berkumpul?


Keluarga saya adalah keluarga besar. Bapak dan Ibu saya mempunyai 5 orang anak dan keempatnya sudah menikah dan menghasilkan keturunan masing-masing. Saya adalah anak terkecil di dalam keluarga, dan jarak antara saya dan kakak terakhir adalah 14 tahun yang menyebabkan kini saya menjadi tante terkecil di dalam keluarga yang memiliki 6 orang keponakan yang bandel-bandel.

Saat liburan semester genap seperti ini, aku hanya menghabiskan satu bulan dari tiga bulan masa javascript:void(0)liburanku ini di rumah saja. Bukan di Kudus tepatnya, aku pulang ke Ambarawa di mana rumah kakak sulungku yang perempuan berada. Bapak dan Ibuku berada di sini sekarang, karena kondisinya Ibuku sedang dalam masa pemulihan dari kakinya yang patah dua bulan yang lalu di sini. Jadi, di rumah ini sekarang ada Bapak-Ibuku, Aku, Kakak sulungku, dan kedua buah hatinya. Suami dari kakakku itu masih bekerja di Pati dan diprediksi akan segera pindah kembali bekerja di Ambarawa sebagai guru.

Keluarga kami selalu berkumpul dengan tradisi keluarga lainnya pada umumnya. Kami sering duduk bersama di ruang tamu atau teras di depan rumah. Namun yang membuat spesial adalah teh buatan ibuku itu. Sebagai informasi saja ibuku adalah wanita pecandu teh. Lidahnya sangat tajam dalam menilai kualitas dari sebuah teh, dan ia adalah penggemar teh sejati. Dengan demikianlah cara keluarga kmi berkumpul. Makan apa saja, membicarakan apa saja, dan yang tetap adalah selalu ada seduhan teh hangat dari ibu. Inilah yang aku rindukan selama aku bersekolah di luar kota. Berkumpul bersama dengan keluarga besar adalah sebuah liburan yang paling tinggi kualitasnya. Saat ini setahuku teh yang selalu diseduh ibu adalah daun teh cap X dan satu keluarga besar kami jadinya selalu mengkonsumsi teh dengan merk yang sama. Walau kini aku belum bertemu dengan keluarga besarku semua itu karena urusan pekerjaan dan juga tidak ada waktu luang, kami selalu menyeduh teh di tempat kami masing-masing namun hati kami seakan disatukan dalam rasa yang sama. Teh buatan ibuku.


Saat nulis blog malem-malem dengan perasaan geje mampus kayak gini, gue cuman bisa bikin teh tawar tanpa gula di kosan. Uhhh.. kangen deh teh bikinan ibuuu!! Kangen sama waktu ngobrol-ngobrolnyaa jugaaa... AHHHHH !!!

Bermain Drama Sekolah




Pertama dan terakhir kalinya aku bermain drama sekolah adalah saat menginjak di bangku kelas 5 Sekolah Dasar. Aku bersekolah di SD Kanisius Kudus dan drama tahunan ini selalu dipentaskan di bulan Desember karena isi dramanya mengenai kelahiran Yesus Kristus. Nah, ketika aku duduk di kelas 5 itu, ditunjuklah aku untuk berperan sebagai Bunda Maria, sementara itu temanku yang bernama Agung menjadi Bapa Yosefnya, Ozzi sebagai Dubbre, dan temanku yang perempuan lainnya menjadi malaikat ‘biasa’ maupun malaikat Gabriel.

Drama itu dipentaskan dengan sangat agung. Aku juga merasa sangat tersanjung sebenarnya bisa memerankan peran sebagai Bunda Maria, tapi masalahnya adalah drama ini disutradarai oleh Wali Kelas 5 yang terkenal galak, killer, dan jutek abis bernama Bu Tin.

Aku tidak tahu mengapa, namun yakinlah bahwa perasaan tidak pernah berbohong. Aku sangat meyakini bahwa Ibu Tin itu sangat tidak menyukaiku, dan dalam drama ini ia sengaja mengetes kesabaranku karena tiap kali kami latihan di hari Jumat, khususnya diriku ini akan selalu menjadi bulan-bulanannya. Jika kelihatan aku salah melakukan satu gerakan saja, protes dan sindirannya menghujamku. Aku sampai takut sekali waktu itu dan entah mengapa aku menganggapnya sebagai beban. Tiap malam Kamis, ketika aku akan beranjak tidur, aku selalu berdoa kepada Tuhan agar melindungiku pada saat latihan keesokan paginya dan jangan biarkan nenek sihir itu menggangguku.

Pada saat H-3 aku selalu berkeringat dingin setiap kali melihat Bu Tin di sekolah.

H-2 aku muntah-muntah hebat di sekolah padahal aku tidak sakit demam atau apa.

Pada saat hari H, aku sangat gugup. Sumpah, badanku gemetar, kadang terasa panas, kadang terasa dingin. Agaknya aku melempar pandangan iri kepada teman-temanku yang berperan sebagai malaikat. Mereka semua cantik. Mereka memakai gaun berwarna putih, mereka memakai make up cantik namun tetap sederhana, memakai tiara di kepala mereka, dan kulihat di punggung mereka semua tampaklah sayap-sayap cupid yang sangat lucu. Aaaahhh… aku kembali memandang diriku sendiri. Aku berperan sebagai Ibu Maria yang miskin, dan sedang mengandung. Pakaianku adalah kain paling kedodoran yang pernah kupakai selama hidup. Agak tidak nyaman sebenarnya, karena ketika kupakai baju selobongan itu, aku merasa seperti misdinar saja. Baju selobongan itu berwarna biru merah dan aku juga memakai kerudung. Ah, betapa compang-campingnya aku. Karena kedodoran di sana-sini mau tidak mau aku harus berjalan dengan sangat hati-hati agar tidak terpeleset ketika drama dipentaskan nanti. Tapi, tak apalah. Walaupun dengan pakaian compang-camping seperti ini, aku lah pemeran utamanya. Entah mengapa ini adalah kali pertama aku bermain drama dan mungkin akan menjadi pengalaman yang terakhir kalinya. Hahaha :D

Pementasan itu dihadiri juga oleh orang tua murid. Ibuku tentu saja datang walaupun aku tahu beliau duduk dibelakang. Ah, kedatangannya cukup membuatku tenang. Saat masih berada di belakang panggung, kulihat tampang Bu Tin yang seperti biasa tampak sangat menyebalkan. Ia bahkan tidak tersenyum sedikitpun (apakah ia tegang juga, eh?) padahal acaranya sudah mau mulai dan aku tahu nasibku akan berakhir sampai di sini.

Untunglah, pikiranku yang jelek-jelek itu tidak terjadi karena pementasannya berjalan sangat lancar. Aku menserasikan gerakanku bersama partnerku si Bapa Yosef, Agung. Temanku di sisi lain, yang bernama Ozzie, juga tampak sangat tampan memakai dasi kupu-kupunya. Ia duduk di deretan paling depan membawa mic karena ia adalah seorang dubber. Ahhh… aku suka hari itu. Segalanya berjalan dengan sangat lancar!!

Namun dengan demikian, hubunganku dengan guru itu tidak berubah menjadi semakin baik karena tetap saja aku menjadi bulan-bulannya di kelas 6.

Kini setelah aku berusia 19 tahun dan berada jauh dari kota kelahiranku, aku malah merindukan masa-masa itu dan semua teman sepermainanku sewaktu aku SD. Ke mana ya mereka semua? Entah mengapa yang ada dalam pikiranku adalah masa yang paling seru ketika aku sekolah adalah masa SD dan masa awal kuliah. Ahhh… kangennya..


9 Juni 2010

Skuter Bapakku

Bapakku bernama Fransiskus Rahmadi. Orang-orang biasa menyebut dirinya Pak Di dan bapakku ini adalah seorang tukang cukur tradisional. Saat ini aku ingin menceritakan mengenai sosok Bapakku yang unik ini.
Setelah pensiun menjadi mandor di Pabrik Djarum Kudus, ia meneruskan pekerjaan Ayahnya (atau kakekku) menjadi seorang tukang cukur tradisional. Bisa dibilang kalau sosok kakekku sangat memoriable di lingkungan sekitar rumah kami karena cara memangkas rambut pelanggannya sangat khas dan disukai banyak orang. Beruntungnya, setelah kakekku ini meninggal, Bapak meneruskan pekerjaan leluhur keluarga kami yaitu menjadi seorang tukang cukur.
Dari kecil, dimulai dari masa aku bersekolah SD, SMP, sampai SMA, yang tidak pernah berubah dari Bapakku adalah kendaraan pribadinya. Keluarga kami tidak mempunyai mobil. Yang kami punyai hanya satu Vespa yang setia mengantarkan kami ke manapun. Keempat kakakku sudah meninggalkan Kudus dan hidup dengan keluarga dan pekerjaan mereka masing-masing. Jadi, jika dilihat secara kasat mata saja orang-orang pasti akan menyangka aku sebagai anak tunggal atau paling tidak sebagai cucu dari Bapak dan Ibu F. Rahmadi karena memang umur Bapak-Ibuku sudah bisa dibilang lanjut.
Saat masih kecil, aku selalu naik Vespa itu di depan dekat kemudi motor, bapak mengemudi, sedangkan Ibu duduk manis di belakang. Sangat manis. Kami pergi ke gereja bersama-sama dan kadang pulangnya malah tidak bersama-sama karena Vespa kami itu sering mogok sehingga aku sering pulang bersama Ibu naik becak sedangkan Bapak menuntun Vespa eksentriknya dari gereja sampai ke rumah atau bengkel terdekat.
Namun sayang, perjalanan tiap Vespa tidak pernah berjalan sampai abadi. Setengah tahun atau setahun sekali Bapak menjual Vespanya dan berganti ke Vespa lain yang diyakini lebih bagus atau “body”nya lebih oke namun dengan harga yang sama. Tahun demi tahun berlalu sampai pada akhirnya aku tumbuh tinggi besar dan tidak mungkin lagi duduk di depan seperti biasanya. Kalau sudah seperti ini, aku ingat benar bahwa si Bapak mulai membelikanku sepeda biasa sehingga ketika saatnya kami pergi ke gereja, Bapak-Ibu akan tetap naik Vespa, sedangkan aku seperti kambing congek mengayuh pedal sepeda ke mana-mana. Ha Ha Ha

Saat aku SD, Bapak selalu mengantarkan aku ke sekolah naik Vespanya dan pulangnya aku bisa naik becak sendiri bersama temanku yang bernama Yudith. Saat SMP, beliau tetap mengantarkan aku naik Vespa saat berangkat sekolah dan pulangnya aku naik angkot. Saat SMA malah lebih parah, ia mengantarkanku sekolah namun tidak memikirkan aku naik apa pulangnya karena ia pasrah saja anaknya diantar pulang naik tebengan orang lain. Hehehe…

Bapak adalah tipikal orang yang teliti dan kalau sudah menyayangi sesuatu, hmm… jangan tanya komitmennya dia sangat besar akan hal ini. Yang kubicarakan dalam hal ini tentu saja Vespanya. Dari mulai peralatan biasa sampai sparepart Vespa yang tak kumengerti, ia pasti punya dan dari setiap Vespa yang pernah ia miliki selalu dipasang Stiker Oneil, dan lampu kendaraan yang berwarna kuning terang. Itulah ciri khas dari si Bapak.

… dan kini ketika aku sudah tidak tinggal di Kudus dalam jangka waktu yang lama karena aku harus kuliah di Depok, dan sementara orangtuaku juga menyatakan ingin pindah dan lebih nyaman berkumpul bersama keluarga kakakku yang di Ambarawa, Vespa butut berwarna silvernya itu kini telah dijual karena tidak ada yang mengurusnya. Kini, yang tinggal sendiri di rumah adalah motorku yang sudah lama tidak kunaiki.

Jika Doraemon punya obat pengecil tubuh atau mesin waktu ingin rasanya aku kembali ke jaman SD dulu di mana aku biasa naik motor Vespa di depan di dekat kemudi Bapakku.
Hmmm… Really miss him and his Vespa soo much!!

Sakit Mata Saat Hectic-hecticnya Registrasi Mahasiswa Baru UI



UI aku dataaaangg...


Sudah hampir dua minggu aku di Jakarta ini, banyak yang kupersiapkan untuk hari paling bersejarah dalam hidupku: menuju kampus UI.

Aku sudah mempersiapkan segala hal yang aku butuhkan saat registrasi nanti: berkas-berkas penting, snack buat pengganjal perut, pemutar musik dan majalah agar nggak boring, dan... eng ing eng... di hari H

AKU SAKIT!!!

Kemarin, ibuku iritasi mata, dan parahnya saat daftar ulang itu aku ngerasain mataku malah memerah. Alamak, aku ikut-ikutan iritasi mata!! TIDAAAK!! Oh Noooooo!!!

Hari yang sudah aku tunggu-tunggu, kacau semuanya, bodohnya, aku memang nggak memprediksi hal ini.

Staminaku tentu saja langsung drop, karena mataku rasanya nyeri, kepala pusing berdenyut-denyut karena antrenya sepanjang ngantre BLT, perut keroncongan karna laper, dan kaki berasa patah karna terlalu lama berdiri...

JIAH, ANTREENYA PANJANGGG BENEEERRRR...

Sampai di Balairung jam 7 pagi, registrasi nya baru selesai jam 5 sore,

Dengan tampang super duper kucel, ngantuk berat, mata bengkak, kaki kram, kesemutan, perut keroncongan, sampai di mobil langsung tertidur lelapp...

Aku sebenernya paling benci buat nunggu, apalagi ini nunggunya berjam-jam, dan serasa boseeennn berat. Gengsi juga sih, kalo keseringan duduk, keseringan pipis, keseringan ngeluh... tapi, ini yang namanya perjuangan, man! Apapun kulakukan buat UI. Nunggu lagi? Ayuk ah, apapun aku lakuin. Kenapa? Karna nggak semua orang bisa mendapatkan kesempatan menunggu antrian registrasi seperti ini.

Dari pengalamanku itu, aku boleh bersyukur banget sama Tuhan, karna berkat anugrahNya lah aku bisa sampai di kota Depok. Baru masuk gerbangnya UI pun, rasanya aku udah jatuh cintaaa sama kampusku....

Can't help falling in love with it...


Aku bersyukur karna udah dapet kampus yang bagus banget—jika mengingat masih banyak teman-temanku yang berkutat dengan UMB dan SNMPTN nya—

Dapat keringanan biaya pendidikan yang nggak sedikit,

di registrasi ini orangtua dan kakak-kakakku hadir,

bisa dianter naik mobil muter-muter UI, mau nungguin registrasi itu dengan sabarrrr banget! (padahal aku sendiri yang nggak sabaran!!), dan semuanya itu boleh selesai dan segalanya berjalan dengan LANCAR.

Yah, aku menganggap iritasi mata dan kaki pegal itu hanya halangan kecil yang harus dibayar dengan anugrah yang tak ternilai... hehey... banyak orang yang menginginkan menjadi salah satu dari keluarga besar UI (apalagi FISIP) dan mau mengorbankan apapun yang ia punya!! Masa' ngantri seharian aja aku ogah-ogahan gini sih (malu-maluin bangets). Toh aku kan nggak sendiri. Semuanya ngalamin!!

Oh ya, aku jadi punya banyak teman-teman baru dari macam-macam jurusan. Mereka unik-unik dan tentu saja brilian. Kami bertemu saat kopi darat PPKB UI 2009. Saat-saat seperti ini, aku teringat teman-temanku di Kudus. Hmmm.. sedang apa mereka saat ini. Aku merindukan mereka. Semoga mereka mendapatkan tempat kuliah yang sesuai dengan keinginan mereka.

Aku puas banget karna di FISIP anak-anaknya (terutama Ilmu Komunikasi) enjoy dan easy going. Semoga kami dapat menjadi teman yang baik...

Trus trus, ngomong-ngomong soal berkas-berkas kelulusan, ehem ehem, ternyata nggak dikoreksi secara teliti. Malahan yang jaga kesannya nyantai, yah baguslah! Bapak-bapak penjaga stand jaket juga baik banget, mau ngepasin ukuran tubuhku ini dengan huruf S. Small!! (Tidak tahu harus senang atau terpukul huhuhu T.T)

Tapi, namanya manusia, aku ngerasa ada 1 yang nggak puas! Foto KTM ku jelekkk bangets... kucel!! Huhuhu, menyedihkan. Siaran ulang dong! Plisss...


Oh Tuhan, semoga aku cepat sembuh. Jangan ada lagi korban sakit mata seperti aku,...

kayanya itu aja deh,

perih ni mata di depan kompi.

Thanks buat semua yang udah bantuin.

God Bless You All~~~


3 Juli 2009

(ditulis ulang dari notes Fb ke blog ini)

(Welcome to UI 2009 Siska!!!)

3 Juli 2009

Cie elah...

Dag dig dug banget aku.

Nervouss...


Lihat makara kuningnya itu, lihat sana-sini senior-senior pakai jaket kuning, ngelihat kampus demi kampus, ngelihat bikun, ngelihat apa aja yang bisa dilihat, (wew mataku ini jelalatan banget yah?!) katrok bangets.

Whatever lah, semua kerja keras dan pengorbanan terbayarkan!

Tapi ini bukan akhir dari kerja keras itu guys, ini belum apa-apa! awal juga belum!!

Masa depan terbentang luas, dan semuanya terkesan gemilang.. hehe jadi panas dingin begini...


Nggak pernah ngebayangin (apalagi ngarep) bakalan ada di kampus ini. Hehey, selama kira-kira 4 tahun ke depan (semoga lebih cepat dari yang kupikirkan) aku akan tinggal, hidup, belajar, bersahabat, dan... (privasi) di tempat ini! Waw, keren.

Registrasi program sarjana yang aku ikuti tanggal 2 Juli kemarin itu memperlihatkan segala macam jenis anak-anak brilian (aku hanya anak kategori beruntung dan bukan ^brilian^ seperti yang kumaksud), dari segala lapisan, aspek budaya, latar belakang, dan kehidupan yang berbeda. Ada yang cupu abiss (aku banget), gaul geelaa, fashionable sekali, borju iya, dan macem-macemlah... semuanya tumpah ruah di sini, dengan jurusan/prodi dan fakultas yang beda-beda!

Dan sah-sah saja mereka ada di sini. (Belakangan ini aku malah sering merasa diriku tak pantas bersanding dengan mereka. Siapa sih aku???!!)


Sesampainya di kampus UI ini, aku tiba-tiba inget omongannya si Mila-temanku SMA- dia ngasih pesan yang akan aku inget-inget baik sampai sekarang. Kalo inget pesan itu rasanya pingin ketawa aja dan nimpuk dia pakai batu hehe (Apaan sih! Belom cerita juga, malah udah ketawa!!)

Gini nih ceritanya...


Mila : Sis, jangan lupain temen-temen di Kudus yaa, ntar kalo kamu udah di UI..

Aku : Iya Mil, tenang ajah.

Mila : Jangan hura-hura di kota besar, hidupnya prihatin. Jangan boros, yang hemat ajah.

Aku : Iya Mila sayaangg...

Mila : Nggak usah ngekost.

Aku : Nggak kok, kan aku ntar asrama...

Mila : Ngapain asrama? Nggak usahlah. Ngirit ajah.

Aku : ?? (Bingung)

Mila : Tidurnya pakai tenda aja, minumnya di danau A, nyuci di danau B, mandi cuci kakus di danau C, mancing di danau E. Ntar aku jamin hemat banget deh...

Aku : Nomaden, maksud loh?

Mila : Iya benerrr...

Aku : Sialan!!


Untungnya, sekarang udah dapet kunci asrama... bisa keliling UI sepuasnya... (emang piknik apa?)

Sori ya Mil, aku bukan manusia purba gaya dumb and dumberer lagi,

atau gaya Dian Sastro : Kulari ke hutan kemudian teriakku, kulari ke pantai kemudian sepiku, sepi sepi sendiri aku benciii... (AADC) Ngok-ngok banget hahahah :D



Tembus PPKB UI 2009: Aneh Tapi Nyata

Inilah cerita awal bagaimana aku bisa mendapatkan PPKB UI. Sepertinya semua orang yang sudah mengenalku pasti tahu akan cerita ini. Namun, aku juga ingin membagikan kisahku ini kepada kalian semua…

Pertama, aku sama sekali tidak berniat masuk UI. Bagiku, masuk ke universitas unggulan seperti UI hanya sebuah mimpi di siang bolong. Aku sebenarnya ingin sekali masuk ke Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta dan mengambil Fakultas Psikologi. Kedua orangtuaku sangat tidak mendukungku masuk ke sana. Namun, bukan aku namanya kalau tidak mencobanya. Kuputuskan saat itu untuk mendaftar Ujian Tulis (UTUL) UGM walau pada akhirnya 3 oilihan utamaku adalah Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, dan Ilmu Sejarah.

Aku bahkan sudah mendapat kartu ujian, dan sudah mensurveu beberapa kosan di Yogyakarta.

Siang itu, tanggal 8 Januari 2009 adalah siang yang sangat terik. Pada pukul dua belas siang, saat istirahat kedua, aku menemani seorang temanku bernama Penny trianawati untuk berkonsultasi ke BK (Bimbingan Konseling). Aku tidak tahu bagaimana, jadinya aku malah ditawari oleh seorang guru yang bernama Bu Ida untuk mengambil PPKB UI yang sepertinya masih belum ada yang mengisi.

Masalahnya, PPKB UI merupakan wilayah territorial bimbingan dari seorang guru yang lumayan galak, jutek, dan tidak penyabar bernama Ibu Soeketji. Setelah beberapa waktu ia melihat nilai-nilaiku dari awal kelas X sampai kelas XII semester I, dengan mendengus sebal ia membukakan padaku amplop berwarna cokelat berlogo makara UI itu. WOW.

Aku membalik-balik halaman demi halaman, dan cukup agak shock ketika melihat sebuah catatan kecil di lampiran Manajer Kemahasiswaan UI tersebut. Bunyinya seperti ini:

DOKUMEN HARUS SUDAH DITERIMA PALING LAMPAT TANGGAL 9 JANUARI 2009.

Sekarang tanggal berapa? Tanggal 8 Januari 2009. Besok dokumen itu bahkan harus sudah sampai…

Aku tersenyum simpul kepada Ibu Soeketji ini dan tertawa garing. Hahaha, nggak mungkin.

Namun, kau tahu apa yang terjadi?

Ia terlihat sangat pucat juga, dan kemudian berteriak dengan sangat keras sampai membuatku meloncat dari tempat duduk di ruang Bk yang apak itu, katanya: “Yo wis Mbak, isi wae!! Ndang gage!!” artinya ya sudah Mbak, isi saja cepat sana!!!

Aku melongo. Bingung.

Ia kemudian memaksaku membawa semua dokumen ini. Di situ ada 5 buah lembaran PPKB untuk 5 orang siswa. Ia tidak mempedulikan kata-kataku dan tetap memaksaku membawa semuanya.

Aku pulang kembali ke kelas dengan keadaan bingung. Sementara teman-teman yang lain malahan menyemangatiku untuk mengambil PPKB UI ini.

Di rumah, aku langsung menceritakan hal ini kepada Ibuku. Ibuku yang baik hati mendukungku juga untuk mengambil PPKB UI ini. Bagaimana sih, aku kan mau kuliah ke Jogja!!

Karena terbakar dengan perkataan Ibuku yang mengatakan bahwa kesempatan tidak datang dua kali, demikianlah akhirnya aku lari pergi ke Bank BNI untuk membayar uang pendaftaran tersebut. Tahukah kau apa yang terjadi??

Ketika aku masuk ke sana, saat itu waktu menunjukkan pukul 15:34 sore, tak lama si Satpam BNI itu mengunci semua pintu dan mengosongkan kasir. Ia menoleh kepadaku dan berkata, “Silakan Mbak, kloter terakhir.” Hahaha, aku tertawa garing. Bisa-bisanya aku malahan salah sebut ketika ditanya ingin masuk ke jurusan apa, aku malah menjawab ILMU KOMUNIKASI dan bukannya PSIKOLOGI.

Soal bayar-membayar BERES.

Belum selesai di situ, saat akan foto diri dan cek kesehatan, cuaca entah mengapa tidak bersahabat. Dari yang mulanya sangat terik berubah menjadi hujan deras dan demi apapun di dunia ini aku pas foto dengan kondisi rambut yang basah, lepek, mengenaskan, seperti tikus yang kecemplung dari got. Itulah aku, si calon mahasiswa baru.

Cek kesehatan di sebuah Rumah Sakit membuat mentalku down. Bukan karena aku ternyata mengidap penyakit apa, tapi si dokter ini resek banget karena malah mengatakan sesuatu yang membuatku drop. Ia berkata bahwa kuliah di Jakarta sama saja dengan kuliah di Bandung, yaitu BOROS. Oke, ia memang benar, dan aku jadi agak bimbang takut masuk UI dengan biaya mahal. Hey, itukan kalau aku lolos PPKB UI. Kalau tidak, aku toh akan tetap kuliah di Jogja, begitu pikirku.

Malamnya, dengan kondisi lepek parah, belum makan seharian, aku mengisi lembaran-lembaran PPKB UI dengan setengah hati. Agak sedikit terganggu mengapa tadi di BNI tidak memilih PSIKOLOGI, aku harus melingkari ILMU KOMUNIKASI itu di halaman PPKB UI ku itu. Bolpein mblobor, dan pensil yang tumpul, kulingkari semuanya saja. Aku pusing!!

Besoknya, dengan tiada kebanggan sama-sekali, aku si bodoh dari XII IPS 3 masuk ke ruang BK pada hari Jumat, 9 Januari 2009 membawa satu amplop besar lembaran PPKB UI yang sama sekali tidak menyertakan satupun sertifikat apalagi lembaran penghargaan kejuaraan atau apa. Raportku yang pas-pasan, fotoku yang lepek, serta sebuah esai singkat sajalah modalku untuk masuk ke sana. Parahnya lagi, si Ibu Soeketji ini bahkan tidak mengoreksi lagi apa yang telah kutulis dalam lembaran PPKB UI ku itu. Hahaha, guru yang aneh!

Baru setelah seharian membolos pelajaran karena mengurus surat Kepala Sekolah, Akreditas SMA dan macam-macam, aku bahkan mengeposkan dokumen itu SENDIRIAN ke Kantor Pos di Kota Kudus di tengah hujan dengan naik sepeda motor. Oke, dokumen itu tentu saja basah, namun aku tidak peduli.

Hambatan yang datang lain lagi:

Setelah sampai di Kantor Pos, (basah kuyup tentu saja) aku bergegas menuju counter pengiriman kilat khusus.

A: Aku

P 1: Pegawai Wanita Kantor Pos 1

P2: Pegawai Wanita Kantor Pos 2


A: Saya mau kirim dokumen yang paling cepet, pakai apa ya?

P1: Oh, silakan ke counter KILAT KILAT KHUSUS (nama yang aneh)

A: Ok. (bergeser satu langkah) Mbak, saya mau kirim dokumen ini. Bisa sehari sampai kan?

P2: Silakan. (Mulai menimbang dan mengetik alamat UI)

A: (Menunggu, membersihkan rambut dari air hujan)

P2: Oh, maaf mbak, 16424 itu kode pos Depok ya?

A: Iya, mbak. Kenapa?

P2: MAAF MBAK, Kami agen kami hanya sampai Jakarta. Yang ke Depok belom ada.

A: (%^&*#4%3#4@)

P2: Silakan ke KILAT KHUSUS SAJA.

A: (43%^&*^%#$@ bergeser ke tempat semula) Paling cepet kilat khusus berapa hari, Mbak? Dua hari bisa kan?? (dengan nada agak memohon)

P2: TIDAK BISA MBAK. Paling cepet itu 4 hari. Besok SABTU. MINGGU kami libur, yah mungkin Selasa itupun baru sampai JAKARTA.

A: ($%^&&&*^%$^$) Ya sudah deh. Apa saja T.T


Begitulah, hidup-matiku akan masuk UI tergantung pada ini semua. Sepulangnya dari Kantor Pos, bukannya si Ibu Guru membangkitkan semangatku, yang ia lakukan adalah berkata seperti ini: “Kalau ndak ketrima jangan nangis ya, Mbak…” Hahaha, kujawab: “Nggak kok, Bu. Saya mau kuliah di Jogja saja.”


Kira-kira pada bulan Februari tanggal 16 atau berapa aku lupa, surat berwarna kuning bertandatangan sang Rektor Gumilar RoesliwaSoemantri muncul di hadapanku dan mengatakan bahwa aku lolos PPKB UI Jurusan Ilmu Komunikasi 2009. SHOCK? Jelas. Bahkan pingin pingsan rasanya. Hahaha THANKS GOD!!

Dari pengalamanku ini yang mau kutulis simple saja, yaitu bahwa TIDAK ADA DI DUNIA INI YANG MUSTAHIL. Walau sekuat apapun keinginanku untuk bersekolah di Jogja, inilah jawaban yang Tuhan berikan untukku. So, here I am.

Jadi, buat siapa saja yang membaca tulisan sampah yang tidak berguna ini, bersyukurlah pada kesempatan yang Tuhan berikan di dalam hidupmu. Jangan pernah sia-siakan kesempatan itu, dan ketika kamu mengucap dengan penuh harapanmu padanya, tiada hal yang tidak mungkin. Hehehe :D

Semangat!!







MY 2 DO LIST (before I die):












  1. Mencari teman-teman lama

  2. Bertemu dengan si cinta monyet

  3. Pulang ke rumah

  4. Melacak asal-usul keluarga

  5. Menyurati sahabat pena

  6. Bermain lumpur

  7. Jalan-jalan jauh yang sehat

  8. Mencoba makanan baru

  9. Tinggal sendiri

  10. Bersikap eksentrik

  11. Mempunyai hobi

  12. General Check-up

  13. Mengenakan sepatu hak tinggi

  14. Tidak mengerjakan apapun

  15. Menyelam bebas di dasar laut

  16. Menghentikan kebiasaan

  17. Memanjat pohon

  18. Membayar utang

  19. Menyisihkan uang bagi orang yang tidak dikenal

  20. Membantu orang yang membutuhkan

  21. Membantu menyelamatkan satwa yang terancam punah

  22. Menjadi teman para gelandangan

  23. Menjadi mentor bagi seorang anak

  24. Menguasai trik sulap

  25. Menyanyi di opera

  26. Belajar dansa

  27. Memasak yang belum pernah dimasak

  28. Menjadi religius

  29. Belajar berenang bersama Kara

  30. Belajar keterampilan

  31. Melukis di kanvas yang berukuran besar

  32. Membuat tattoo temporer (lagi)

  33. Membuat lukisan diri

  34. Mementaskan sebuah drama

  35. Menyanyi bersama band

  36. Menerbitkan sebuah buku

  37. Mengajak kencan orang yang tidak dikenal

  38. Berbulan madu di Edinburgh, Skotlandia

  39. Keluar dari zona aman

  40. Membuat pesta kejutan untuk seorang teman

  41. Menikah dengan sahabat karib

  42. Melahirkan secara normal

  43. Memiliki 3 anak yang lucu-lucu

  44. Bekerja di rumah

  45. Berganti karir

  46. Menjadi dosen (?)

  47. Mengambil rute baru ke tempat kerja

  48. Mengelola penginapan

  49. Memulai karir kedua di wantu luang

  50. Membuka restoran keluarga

  51. Melepaskan pekerjaan

  52. Mengubur harta karun

  53. Meneruskan tradisi keluarga

  54. Menyaksikan putraku tumbuh

  55. Mewariskan sebuah benda yang berharga

  56. Menanam pohon

  57. Menjadi ibu yang baik

  58. Menyusun buku resep keluarga

  59. Memulai dari nol kembali


MY 2 Do LIST chapter one (o-holiday session)

1.Bayar kosan
2.Menjadi tibum PSAF FISIP UISie Acara
3.Menjadi panitia welcome maba KUKSA FISIP
4.Magang!
5.Mengajar les anak SD
6.Belajar bahasa Inggris (TOEFL-Structure-Grammar)
7.Menonton konser musik Kara Toruan
8.Pulang ke rumah
9.Misa pagi di Gereja Santo Yohanes Evangelista
10.Memiliki buku tahunan ulangtahun gereja
11.Bertemu sahabat SMP-SMA
12.Bertemu Romo Koko
13.Membersihkan rumah
14.Mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah kudatangi
15.Menyuci motor (lagi)
16.Meminjam DVD Film Widhie Wiweko Widjaja
17.Jalan-jalan sama temen-temen PD Rafael
18.Belajar gitar
19.Mengunjungi mas Oni-mbak Patricia-Deus
20.Minum es juice Cahaya Nur
21.Makan di Red Crispy
22.Membersihkan kuburan kakek-nenek
23.Mengepang rambut
24.Bermain ke rumah tetangga
25.Menandatangani gips di kaki kanan ibuku
26.Mengantar ibuku melepas gipsnya
27.Menjadi gadis desa
28.Berdoa Rosario di Gua Maria Kerep Ambarawa
29.Bermain ke sawah dan perkebunan salak
30.Memancing di kali
31.Membeli bubuk kopi Eva di Ambarawa
32.Mengobrol dengan pacarnya keponakanku
33.Berfoto bersama keluarga besar
34.Berfoto bersama keponakan lewat webcam
35.Makan durian sampai mabok
36.Membeli oleh-oleh
37.Mendengarkan lagu-lagu baru
38.Mencari semua lirik dari lagu-lagu yang kusuka itu
39.Memotong rambut sampai pendek sekali
40.Mengganti profile picture FB dengan rambutku yang baru
41.Luluran
42.Mengecat kuku dengan warna yang baru
43.Mengikuti outbond
44.Membeli sesuatu yang belum pernah kubeli
45.Menghibur orang yang sedih
46.Menjadi panutan yang baik bagi keponakan-keponakan
47.Berfoto bersama Ibu dan Ayahku
48.Membuat mosaik foto keluarga
49.Membereskan kamar di rumah
50.Tidur di kamar tanpa beban
51.Mempunyai binatang peliharaan
52.Membeli hamster
53.Membeli kaktus
54.Membeli banyak buku
55.Perbaikan gizi
56.Naik pesawat
57.Menabung untuk membeli sesuatu yang berharga
58.Naik sepeda gunung
59.Membeli pocket camera
60.Bermain ice-skating
61.Mengajak keponakan datang ke Depok dan berkeliling UI
62.Duduk-duduk di danau Balairung
63.Ngamen
64.Mempunyai sepatu hak tinggi dan tas cewek
65.Membeli modem
66.Menginap di rumah kakak (lagi)
67.Membantu kakak kedua pameran barang antik
68.Berkenalan dengan komunitas jadul
69.Visit KOMPAS
70.Melihat hasil nilai semester II di SIAK-NG
71.Pindah kosan??
72.Merindukan teman-teman kuliah
73.Mengunjungi kamar asrama yang sudah lama terlantar
74.Menduplikat kunci kamar kosan
75.Memasang gembok kamar
76.Berusaha untuk menyukai olahraga
77.Belajar bangun pagi
78.Mempunyai kesempatan kedua
79.Bekerja di saat liburan
80.Last… jatuh cinta (lagi).

Cerita Setelah Safari KMK MIPA

Hari ini, Jumat 7 Mei 2010 aku berkesempatan untuk melakukan tugas divisi Litbang Safari Jumatan di KMK MIPA. Aku, Sanny, Fabian berkesempatan untuk mengikuti jumatan terakhir semester ini di fakultas biru-hitam itu. Acaranya sangat seru, aku bertemu dengan banyak teman yang sudah kukenal akrab, dan aku mendapat banyak pelajaran, ide, saran, masukan, kritik, dan pengalaman dari sana. Sejauh ini semua pertanyaan dan kegelisahanku untuk KUKSA FISIP sudah mulai berkurang dan terjawab dengan adanya banyak masukan, saran, serta bimbingan dari teman-teman yang berbaik hati membagi pengalaman mereka menjadi sie acara itu denganku. Jadi, sepulangnya aku dari MIPA (waktu menunjukkan pukul 3:55 WIB) aku ingin melakukan banyak hal sehubungan dengan KUKSA, RETREAT, dan juga KUKSA WEEKEND FISIP yang rencananya akan kami lakukan pada tanggal 1-3 Oktober 2010 di Puncak, Bogor. Tuhan menjawab semua doa dan kekhawatiranku selama ini. Tentu saja kekhawatiranku ini tidak kusampaikan kepada Albert-si Koordinator Fakultas- karena aku takut apabila nanti ia menjadi semakin patah semangat dan alih-alih panik.

Tuhan, aku tahu bahwa pelayanan ini tidak mudah, namun aku percaya bahwa Engkau selalu bekerja dalam kelemahan kami dan biarkanlah dalam kelemahan kami ini kebesaranMu semakin nyata...

SEMANGAT SIS, SEMANGAT Kuksa fisip!!

49 Kenakalan Saat SMA :D

1. Mengecat kuku di kelas Geografi.

2. Bermain poker di belakang kelas.

3. Bermain monopoli saat menunggu jadwal remidi.

4. Ikut tim debat yang membahas pro-kontra hukuman mati (Aku pro akan hal ini!!!).

5. Berfoto narsis bersama A.S.A

6. Mengikuti klub panjat tebing Gacila (Garuda Pecinta Alam).

7. Menyontek, dan membuat catatan 'kecil' hiragana dan kanji saat ulangan tengah semester mata pelajaran bahasa Jepang_____^

8. Membuat dekor kelas X8.

9. Liputan KARMUKA—acara SMASACUP yang membosankan, namun cukup terobati karena ketemu Okta si MPV Player... Oh Okta!

10. Mengobrol di kelas Geografi (Mengapa selalu pelajaran ini?).

11. Remidi Matematika (sepanjang ulangan tengah, maupun akhir semester). Association Remidical Mathematics of The Year!!!

12. Membuat surprise party untuk wali kelas tersayang, Bapak Noor Taufiq--yang membuatku selalu remidi matematika.

13. Mendapat pembimbing karya tulis yang TE abiss (Tanpa Ekspresi), walaupun begitu aku menyukainya. Hidup Pak Teguh!!! (Belakangan kudengar beliau dipindahkan ke sekolah lain).

14. Jajan, hutang di Koperasi Siswa.

15. Membolos pelajaran, alih-alih tiduran di UKS.

16. Keluar saat ulangan Bahasa Indonesia-karena sakit perut-sembrono tanpa mengoreksi jawaban, dan melanjutkan tidur di UKS.

17. Makan cokelat di perpustakaan, tanpa ketahuan Pak Perpus.

18. "Mencuri" buku perpustakaan, inginnya pinjam secara legal, tapi mau bagaimana lagi, kartuku ketinggalan sih!!

19. Nonton Smasa Music Festival (SMASA MUFES), dan berjumpa dengan Alif Catur Murti, anak SMU 1 Bae yang lumayan alim...

20. Didenda uang pinjaman buku perpustakaan selama 3 bulan!!!

21. Rapat Dewan MPK OSIS yang super duper membosankan.

22. Ikut seleksi Tim Pagasus 100 besar, dan mengikuti ekstrakulikuler yang-sangat-amat-sekali-membosankan bernama Gacila dan PPBN.

23. Dimarahi Bu Indri, guru matematika karena tidak mengucap salam saat masuk kelas.

24. Mengacaukan Koperasi, karena salah pesan ukuran kain batik sekolah____^

25. "Menjabat" sie kerohanian Agama Katolik periode 2006/2007 dan 2007/2008

26. Menjadi bendahara "kas" yang galak di kelas XIS3 dan XIIS3

27. Bersama Arwinda, Angeline, Maryline, Alnest, Tuning (guestroom) membuat majalah ilegal bernama ALARM-untuk menyaingi pamor Karmuka-, dan akulah yang mewawancarai Raditya Dhamas dan Bagus Suci kedua kakak kelas yang lumayan charming...

28. Panitia acara Rekoleksi Agama Katolik yang di luar dugaan sukses beraaat!!!

29. Classmeeting ikut lomba menyusun tissue, lomba menggambar, dan tarik tambang. Ketiga-tiganya kalah total!

30. Membolos sekolah dengan alasan sakit (padahal sebenarnya hanya tidak siap mengikuti ulangan kimia____^)

31. Bolak-balik meminta dispen agar bisa pulang pagi dengan alasan macam-macam dan tidak masuk di akal, namun ternyata aku cukup pintar, karena toh, tidak pernah ketahuan.

32. Menyukai sahabatku sendiri yang berinisial A. L. terlalu pengecut untuk mengutarakan cinta.

33. Main kucing-kucingan dengan teman sebelahku sendiri saat di kelas XI dan sampai kelas XII sekarang ini.

34. Mengikuti pesta perpisahan kakak kelas, Rockmantic Smasakustik dan Never Forever. Belakangan saat perpisahan angkatanku OSIS mengangkat tema Begin of The End-yang nyatanya memprihatinkan dan mengecewakan-.

35. Mengikuti tes bakat, yang hasilnya di luar dugaan.

36. Menggraviti tembok, meja, dan inventaris sekolah lainnya dengan tipe-x.

37. Membuka friendster, facebook, onemanga, dalam kelas.

38. Membawa alfalink saat ulangan bahasa Inggris.

39. Memprakarsai pembuatan design baju olahraga anak-anak striker (Sarekat IPS 3).

40. Masuk ke halaman sekolah memakai sandal.

41. Bergosip, bertukar cerita, curhat bersama teman-teman.

42. Memaksa M. Ardilas Dony Amarila untuk selalu mentraktirku jajan. Aku suka brownies!

43. Metamorfosis, yang awalnya ke sekolah naik angkot, naik sepeda, kini sudah bisa naik motor sendiri. Hebat!!!

44. Bertanding basket putri antar teman sekelas, menang telak 15-02. Di ujian praktik melawan adik kelas, dan menang telak lagi. Hurrayyy...

45. Melihat amplop hasil nilai Sosiologi semester dua kelas XI di meja Bu Hindun.

46. Makan permen bersama Idham Badhawi di Laboratorium Komputer.

47. Tidur di kelas Sejarah, dan berkhayal di kelas Inggris. Until Mr. Nuryadi my english teacher said, "Hey girl, are you dreaming?"

48. Terpeleset di tangga sekolah sampai 3x

49. Mengambil jambu air di depan kelas dengan menggunakan gayung.


sebenarnya aku ingin mengulang masa-masa itu, tapi aku sudah keburu lulus sih...

mungkin akan berlanjut saat kuliah nanti, mungkin dengan gaya yang lebih feminin. Hahahaha

A Bowl of Cream Soup


Cream Soup?

Nama makanan ini baru-baru ini jadi makanan idola gue dan temen gue yang fantastik bernama Dikara Kirana.

Siapa sih pembuat sup kental bertaburan ayam ini untuk pertama kali??

Hmm... sumpah ya rasanya itu sedap abis.



Terakhir kali kami makan (lebih tepatnya: minum) soup ini adalah di KFC ITC Mangga Dua, dan sejak saat itu rasanya ingin makan cream soup setiap hari hehehe











cara membuatnya pun gampang!

Ikutilah tutorial kami di bawah ini :D

CARA MEMASAK SUP KRIM, CEPAT ENAK!

1. Panaskan kompor dan taruh panci berisi air dua gelas belimbing.

2. Ambil satu bungkus cream soup instant merk Roy** dan masukkan ke dalam panci.

3. Aduk beberapa saat.

4. Jika sudah mem'blub-blub', matikan kompor dan kemudian tuangkan cream soup cepat saji ke dalam mangkok.



Gampang bukan??

Kurasa jika aku pindah ke kosan suatu saat nanti, semoga kosanku nanti itu ada dapur kecilnya sehingga kapanpun aku bisa masak cream soup ini saat isi purutku mulai keroncongan. Selamat memasak cream soup teman-teman!! Hehehe :D

7 Juni 2010

Diary 19 Mei 2010

19 Mei 2010
Hari ini Rere (Psiko 07) dan Fabian (Fasilkom 07) main ke kosanku. aku kaget benar ketika melihat mereka datang pada saat masa-masa tenang UAS seperti ini untuk membicarakan tentang refreshing day KMK UI. awalnya agak merasa terganggu sih, tapi ya sudahlah anggap saja kami refreshing sebentar karena kulihat Rere tidak ingin belajar malam itu dan hanya ingin ngobrol bersama kami. Obrolan kami cukup panjang dan membicarakan banyak hal. Aku suka sekali dengan Rere. selain karena dia adalah Kadiv LItbang KMK UI, dia juga salah satu anak Paragita yang berprestasi. Sejauh ini ia pernah keliling Eropa karena menyanyi bersama Paragita. Jadi, malam itu kami menghabiskan waktu untuk mendengarkan cerita Rere mengenai dunia antah berantah yang bernama Eropa itu. Aku kembali teringat akan Edensor dan cerita mengenai Ikal (Andrea Hirata) dalam bukunya di mana ia bisa berkeliling dunia pada akhirnya. Di pertengahan jam sembilan malam, Albert datang ke kamarku untuk bergabung dengan kami. Mulailah pembicaraan kami yang tak pernah habis. Dari mulai membicarakan Misa Alam, Gereja, sampai ke kota suci Vatican yang ada di Roma. Di saat itulah Rere menceritakan pengalaman dan foto-fotonya yang indah-indah.
Aku sudah lelah sekarang, mataku hampir terpejam dan aku harus bangun pagi besok untuk belajar bahasa Inggris. Namun, yang mau kukatakan satu hal adalah: aku juga ingin seperti Rere yang pernah berkeliling Eropa. Suatu saat nanti setelah uangku cukup, aku akan pergi ke Eropa bersama orang yang kucinta.

Nb: Tapi siapa ya, kira-kira orangnya? Hehehe :D

Aku Ada (?)

Aku tahu, ini semua hanyalah masalah waktu. Aku percaya hanya waktulah yang bisa menjawab semua pertanyaan hatinya. Hanya waktu yang bisa membuatnya maju, hanya waktu yang bisa membuatnya yakin bahwa hidupnya sangat berharga, hanya waktu yang bisa membuatnya melupakan masa lalunya, dan hanya waktu yang bisa membuatnya tahu bahwa bagaimanapun ia sekarang, apapun yang ia lakukan, suatu saat nanti ia tahu bahwa aku akan selalu ada di sini untuk mendukungnya. Bahwa ada aku di sini yang memikirkannya, dan hanya waktu yang bisa membuat segala harapanku menjadi nyata; yaitu suatu saat nanti ia akan memberikanku sebuah ruang di hatinya.
Aku hanya orang biasa yang tidak bisa mempercepat waktu. Aku ada di posisi yang serba salah. Aku ada di posisi yang tidak tepat. Ada banyak pemikiran yang membuatku untuk mundur, ada banyak pertimbangan sehingga aku berpikir untuk meninggalkannya, merenung sebuah kalimat : "Apakah ia pantas untuk dipertahankan?" atau menggantinya dengan kalimat, "Seberapa pentingkah dirinya sehingga harus kupertahankan sedemikan rupa?"
Namun, aku telah mencoba. Jawabanku adalah TIDAK. Aku tidak akan meninggalkannya.
Seberapa besar keinginanku untuk mundur, untuk melupakannya, jauh lebih besar keinginanku untuk bersamanya, membantunya, dan menjaganya. Aku tidak jauh memikirkan bahwa ini semua akan berhasil. Aku tidak punya kuasa untuk itu. Namun yang pasti adalah aku tahu apa konsekuensi yang kuterima nantinya. Entah dia akan berpaling padaku atau tidak, ataukah ia akan kembali pada orang yang ia cintai atau entahlah... aku tidak mau memikirkannya saat ini. Yang pasti aku hanya ingin keberadaanku diakui. Aku ingin ia menyadari bahwa aku ini ada, hidup, dan ADA.



Rasis menulis.

Happiness' April


APRIL 2010

Bulan April sudah berakhir. Aku sangat merasa nyaman mengenai paa saja yang kulakukan di bulan ini. Entah mengapa rasanya sangat menakjubkan dan aku merasa sedikit terkejut bahwa sekarang bulan telah mulai berganti. Terus terang aku bingung akhir-akhir ini dalam menulis sesuatu. Sudah lama sekali aku bahkan tidak lagi menulis di notes, apalagi blog.

Awal April dimulai dengan hasil-hasil UTS yang cukup membuat panik.

#1April

Dosen Pengantar Jurnalisme-Zulhasril Nazir- tiba-tiba membuat statement yang cukup mengagetkan ketika masuk ke kelas pagi itu. Ia berkata bahwa semua anak prodi Jurnalisme 2009 tidak ada yang lulus UTS essainya dan harus mengulang pada hari itu dengan ujian tertulis. Tentu saja kebanyakan dari kami menjadi panik dan bersedih. Namun aku si ketua kelas sudah menyadari ini dari awal. Tanpa diragukan lagi, Bang Zul--begitu panggilan akrabnya-- tiba-tiba tertawa keras dan berkata: APRIL MOP!! Hahahaha :D

Masih di hari yang sama, hari ini bertepatan dengan Perayaan Pekan Suci: Kamis Putih. Aku dan beberapa teman dari KUKSA FISIP mengikuti Misa Kamis Putih di Wisma SY. Ups, aku bertemu lagi dengan seseorang hari itu. Yeah, you know who I mean...

#2-4 April

Pagi harinya aku berangkat ke rumah Mas Budi di Tangerang. Intinya aku akan merayakan sisa Pekan Suci dan Paskah di sana bersama keluarganya. Cukup excited ketika harus mengendarai motor sejauh 9 km untuk pergi ke gereja, alhasil sewaktu Misa Jumat Agung aku mengantuk parah. Besoknya saat Misa Sabtu Suci hanya aku dan dia yang berangkat ke gereja karena Andre, anak semata wayangnya tiba-tiba sakit. Di luar kejadian tak terduga itu aku cukup senang karena kembali mendapatkan perbaikan gizi hehehehe :D

SELAMAT PASKAH SEMUANYA!

#6 April

Rapat Angkatan Komunikasi 2009 yang pertama kali seusai acara MBJ (Malam Balas Jasa). Hari itu sebenarnya aku membolos mata kuliah videografi dan lebih mementingkan rapat angkatan. Parah sih, tapi nggak apa-apa lah sekali-kali hehehe (naughty).

#8 April

Kuis SSI--Minangkabau--

Rapat Bulanan KMK UI. Hari ini adalah hari yang penuh kejutan. Mendapat 6 kue manis dan banyak sekali hadiah serta ucapan ulang tahun dari keluarga, sahabat, teman lama, dan teman FB yang memenuhi wall sampai beratus-ratus ucapan. TERIMA KASIH SEMUANYA :D kalian bikin aku terharu... Hiks. Oh ya nilai kuis SSIku sudah keluar: aku hanya mendapat nilai kuis 10 dan 35.

Oh ya, hari ini korfak kuksa FISIP tercinta juga merayakan ulangtahun di hari yang sama denganku. Unfortunately, dia kehilangan dompetnya saat naik Kopaja hari itu.

#9 April

Bikin tugas videografi sama Sari.

Sepulang kuliah, pokoknya seharian ini aku melewatkan banyak waktu untuk mengobrol dan bercerita di Wisma SY bersama dengan Romo Yu dan teman-teman KMK UI dan sekaligus persiapan mengenai Baksos FISIP, FIB, dan FASILKOM yang akan dilaksanakan lusanya. Cukup senang bisa ikut berpartisipasi dalam acara ini.

#10 April

BAKSOS KUKSA FISIP, FIB, FASILKOM di Bantargebang. Thanks Lord, semuanya berjalan dengan lancar... Sekali lagi aku ingin bersyukur kepada Tuhan atas hidup yang boleh ia berikan untukku. Melihat anak-anak yang tinggal dan hidup di Bantargebang ini sekali lagi mengingatkanku untuk terus bersyukur mengenai apapun di dalam hidupku!

#13 April

MISA PASKAH UI

Akhirnya, acara kepanitiaan ini berlangsung juga. Misa Paskah UI kurasa berlangsung lancar, banyak yang datang, dan aku cukup senang. Ini adalah pelengkap bagi kado ulang tahunku yang ke 19 tahun di mana aku masih boleh menjadi pelayan Tuhan sampai dengan hari ini.

Terima kasih untuk Christiaan Robert yang sudah memberi pasir dan air laut dari Bali sebagai hadiah ulang tahun. Terima kasih banyak :D

#16 April

Rencananya hari ini pulang ke Bekasi. Tapi apa daya karena hujan dan sudah terlalu larut malam akhirnya kepulanganku diundur dan malah melewatkan sebagian banyak waktu bersama Korfak FISIP tercinta di FH (rencananya sih mau nonton debat bahasa Inggris, tapi nggak jadi), trus pergi ke Gramedia beli kado ultah untuk Calvin-tetangga kos yang sipit- lalu dilanjutkan jalan-jalan sebentar ke Margo City.

Thanks to : Albertus Gregory yang udah diam-diam kasih buku yang bagus banget (ada gambar Mgr. Ignatius Suharyonyaaa :D) trus kumpulan buku puisi dari Romo Mudji SY. What a nice day :D

#17 April

Di jadwal tertulis ada Cling-cling (kerja bakti KMK UI di Wisma SY), sayang sekali nggak bisa ikut karena harus pulang ke Bekasi. Penasaran dengan kemauan Mbak Yuni yang memintaku untuk ke sana, barulah aku menyadari sebuah berita yang cukup menggemparkan yaitu bahwa saat ini ibuku sedang sakit. Ibuku jatuh terpeleset pada tanggal 30 Maret dan saat ini kakinya patah sehingga harus di gips. Semua orang menyembunyikan kenyataan ini dariku, dan aku merasa hari itu adalah hari yang terburuk karena aku menyadari tidak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan ibuku. Mom, i miss you so badly,.. get well soon yaaaa... :D I love you so much. Please God take care of her while I am so far away...

#18 April

Pulang dari Bekasi ke Depok diantar, setelah sebelumnya pergi mampir untuk jalan-jalan dan makan-makan di Giant Bekasi.

#19 April

Dapat copy-an video SHINEE Hello Baby Episode 9-11 dari Raden Adryana teman canggaru FISIPERS, trus ingin menghabiskan nonton sebenarnya tapi malahan terjebak main ke kamarnya Albert sama Jenni sampai pukul 2 pagi zzz

#20 April

Kelas pengganti videografi

#21 April

Hari Kartini

Kelas tambahan videografi setelah tekom. Mulai panic karena semester ini harus mulai belajar mengedit video, dan aku belum menginstall bahan di laptopku. Waa aku musti punya soft copy Adobe Premiere!!

#22 April

Kuis SSI Hubungan Desa dan Kota. Persiapan presentasi Pengantar Jurnalisme : “Jurnalisme Fakta dan Jurnalisme Makna” tapi nggak jadi karena waktunya mepet. Pulang kuliah langsung ikutan Workshop Acara TV dan Presenter dari SCTV dan belajar menjadi presenter yang baik bersama Asti Ananta yang ternyata lucu gila, gokil, dan lebay parah hahahaha :D nggak rugi gue bayar 20 ribu perak buat ikutan acara HMIK ini sama Nurul.

Albert pulang ke Jakarta dan dia maksa-maksa gue buat mikin acara Jumatan lusa. Parah banget.

#23 April

Sepulang Jumatan cabut ke FK buat ikutan Misa Paskah FK UI di Salemba. Senang karena nimbrung bareng Frans, Ping-ping, Meilita, Sanny, dan Lucky ke sana trus bisa ketemu lagi sama temen OBM yang namanya Raymond Surya... Waa pulang-pulang jadi inget temen-temen OBM deh. Kangeeennn.. anyway Lucky baik banget sampai nganterin gue balik ke kosan. Moga aja deh dia lolos SIMAK, UMB, atau SNMPTN FK UI 2010. Amin!!

#24 April

Refreshing day KUKSA FISIP batal hari ini. So, hari ini gue jalan ke sepanjang Margonda buat cari iklan FISIPERS. Lumayan sih, tapi jadi pegel nih kaki.

#25 April

Hore akhirnya gue bisa juga misa di Katedral Jakarta hehehe, ketemu Ony di pintu depan, trus waktu misa barengan sama Albert dan bokapnya. Hah gue seneng bisa jalan-jalan dan lihat Museum Katedral yang dibuka untuk umum. So, habis puas ngelihatin tuh Katedral sampai bosen gue sama Albert lanjut jalan ke gereja Santa Theresia, trus main bentar ke TK-SD-SMP nya dan baliknya lewatin SMA Theresia-SMA nya mantan Korfak FISIP Raymond Adikarta. Yeyeyeye kaki gue masih sakit saat pulang baik ke Depok, ditambah langsung jalan cari perlengkapan buat refreshing day lusa di Wisma SY. Waaah shopping-shopping makanan emang ga akan ada habisnya....

Romo Yu, makasih yaaa yogurt dan kue-kuenya yang dari Eropaaa.. really like this!!

#26 April

Refreshing day KUKSA FISIP bikin Spaghetti di Rumah Romo :D Senang! Senang! Senang!

Pembentukan panitia KUKSA WEEKEND

Ngenterin jeje pulang ke kosan

#27 April

Berangkat pelajaran agama barengan Calvin sama Tomy

Pelajaran agama seru! Walaupun telat datengnya. Parah banget belum dapet Adobe Player nih...

#28 April

Tekom!! Seperti biasanya bahasa Inggris menyebalkaaannn..

#29 April

Ulang Tahun Yunita

#30 April

Jumatan Bareng FIB—Gak jadi jumatan di FH—



IF... (Posted by: Donna Stefani Mawengkang)


If you can't make me happy, please don't say you love me

If you can't make it simple, then make it real

If you can't stay as long as you want, will you stay as long as I live?

If you will buy me gift, don't make it a flower. I rather choose nothing than to see it dying

If you choose me, then make me the only one

If I ask you to give your heart, then make it a whole

If you are thinking about me, then make your heart feel it too


If you say that I'm the only one, then make us feel that Its for real

If you choose to leave, give my heart back to normal

If I say that my heart beats so fast, it means that you make me fall too fast

If you make me feel like a fool, then I'll make you fall

If you say sorry, don't do it twice

If I say that I don't love you, it means that I really don't care about you

If I say I'm sorry, it means it over

If you can love me forever, then let me love you before and after

If you'll say that it’s the end, give me a chance to say it first

If you let to me, I don't want to hear the reason why

If I say you hurt me so bad, then do say that to make it good

If you will make me feel like heaven, then don't do things like hell

If you ask me to give you another chance, I'll give you another chance but,

If you will ask me to love you again, I can't make things possible.

Infotainment dan Kuliah Semester II


Setelah sekian lama aku tidak menonton acara infotainment entah bagaimana hal yang kusebut itu sama sekali tidak menarik minatku sekarang. Dulu aku sering sekali menonton program acara infotainment setiap hari ketika aku masih di rumah. Kini, setelah menginjak masa-masa kuliah, di mana tidak ada TV di kosan, serta tidak mempunyai waktu untuk menonton TV, semuanya itu menjadi tidak menarik lagi.

Semuanya ini mungkin juga karena pengaruh dari mata kuliah yang kuambil di semester ini, Pengantar Jurnalisme di mana seorang profesor sekaligus guru besar Ilmu Komunikasi Zulhasril Nazir membimbing untuk mata kuliah ini. Aku baru tahu sekarang ini kalau infotainment (yang adalah adik kandung dari entertainment) tidaklah masuk dalam kancah dunia jurnalistik karena tidak memiliki isi, tidak memiliki kontribusi serta tidak ada manfaat untuk perkembangan jurnalistik di Indonesia. Infotainment sejatinya hanyalah liputan mengenai seseorang yang berkarya dalam dunia entertainment yang suka sekali menelisik tentang kehidupan pribadi, permasalahan seseorang yang tidak penting, sensasional, serta hanya bertumpu pada kepopularitas seseorang yang menjadikannya sebuah skandal.

Sejak mengambil mata kuliah ini aku menjadi semakin tahu bahwa seorang lulusan Ilmu Komunikasi UI sangat disayangkan jika nantinya bekerja dalam bidang infotainment ini. Namun, kembali lagi itu semua adalah masalah pilihan hidup. Untuk saat ini aku masih belum tahu bagaimana pekerjaanku di masa yang akan datang, yang jelas saran dan masukan dari beliau memang patut untuk didengarkan.

Aku masih perlu belajar banyak mengenai program studi S1 yang kupilih ini, dan inilah aku sekarang calon mahasiswi semester III yang masih cukup panik jika indeks prestasi nilai diumumkan di SIAK-NG UI. Aku tahu semester depan akan banyak mata kuliah yang menarik untuk kupelajari, dan aku sangat tidak sabar untuk mempelajari semuanya itu. Yay!! 24 SKS aku datang!!


Penat (H-7 Sebelum UAS)

Lama sekali aku tidak menulis catatan harian.

Beberapa pekan yang lalu aku sangat disibukkan dengan berbagai hal dari tugas yang menggunung, presentasi, membuat makalah, panitia Misa Paskah UI 2010 dan yang paling akhir adalah Ujian Tengah Semester II.

Ada beberapa hal sebenarnya yang mungkin menjadi faktor mengapa aku menjadi malas untuk menulis...

Pertama, aku tidak lagi mempunyai objek yang tepat untukku kutulis dalam catatan harian yang kemudai biasa kuposting di blogspot.com. Seseorang yang penting itu bahkan telah pergi dan aku tidak bisa dengan dekat berbicara padanya lagi. Kami berdua seakan-akan dipisahkan oleh jurang yang dalam. Hubungan kami berdua kurasa telah membeku.

Kedua, kesibukanku inilah yang sekiranya memangkas semua waktu longgarku. Jujur, aku merasa sangat lelah di semester II ini. Aku merasa 23 beban SKS sangat berat, dan kurasa aku mengalami apa yang dinamakan shock syndrome. Aku belum siap dengan semua hal yang berubah sedemikian drastis dalam hidupku. Kehilangan satu orang yang berarti sudah sangat menyakitkan, terlebih harus mengalami hari-hari yang penat dengan tugas yang menumpuk.

Ketiga, aku sudah secara resmi pindah dari asrama-the save zone- ke kosan yang bernama Wisma Kornelius di daerah Barel. Aku merasa sangat kesepian di sini karena walaupun aku satu kamar berdua, kurasa aku belum mempunyai teman baru di tempat ini. Aku merindukan masa-masa asrama di mana telah menjadi rumah kedua bagiku setelah kota kelahiranku.

Maaf, mungkin ini terlalu gombal atau apa, ini semua kutulis dengan kekalutan dan kebesaran hati yang terpaksakan. Sebernarnya dengan menulis seperti ini aku merasa bersalah kepada Tuhan karena seakan-akan aku tidak bersyukur kepada Tuhan atas segala hal yang telah ia berikan kepadaku.

Catatan ini tidak kugunakan untuk mengeluh, dengan catatan ini aku hanya ingin membagi pengalaman dan perasaanku yang benar-benar sedang kacau.

Terima kasih Tuhan atas segalanya, aku sadar sekarang bahwa apa yang kuinginkan tidak selalu apa yang kubutuhkan. Aku tahu kini Engkau sedang bekerja, dan sedang mendatangkan kebaikan pada orang yang mengasihiMu.

Mungkin tak kupahami apa yang kini kualami, namun kutahu pasti kasih Allahku takkan berhenti.

Kini kuserahkan semua pergumulanku kepadaMu Yesus,

karna kutahu pasti

segalanya akan indah pada waktunya...