19 November 2009

Kangen Rumah...


Aku merasa sangat jauh dari rumah. Aku kesepian. Di luar mungkin aku terlihat selalu berada bersama teman-teman, berkumpul dengan temen-teman satu jurusanku, tertawa ceria bersama teman asrama, namun di dalam hatiku terasa kosong. Aku sangat kesepian.
Tidak ada yang bisa mengerti bagaimana payahnya aku sekarang ini, selain diriku sendiri. Aku terisak sepanjang malam mengingat ini semua.
Aku merindukan sesuatu.
Aku merindukan rumahku dan segala hal yang ada di masa laluku...

Sudah hampir satu semester aku berada di kota ini. Sekarangpun aku masih merasa asing. Ada banyak hal yang kujumpai dan menarik untuk dijadikan sebuah inspirasi di dalam cerita, namun tetap saja masih membuatku merasa hampa. Aku masih dalam proses...

Aku masih ingat betul bagaimana gambaran kotaku itu seutuhnya. Semuanya masih terekam jelas di otak ini dan tidak akan pernah terlupakan oleh waktu dan segala hal yang baru sekalipun.

Aku sangat merindukan rumah dan sebuah desa bernama Panjunan. Karena letaknya di sebelah timur, kami menyebutnya Panjunan Wetan. Sebuah desa yang dipenuhi dengan orang-orang dari berbagai macam etnis. Tak jauh dari rumahku, aku bisa melihat buruh-buruh pabrik rokok Djarum mengayuh sepeda mereka ketika aku pulang sekolah, GOR Djarum yang membentang luas seperti benteng yang selalu membuat perasaanku berkecamuk saat mengingat seorang atlet yang pernah belajar di sana. Ada juga supermarket kecil seperti Matahari, Ramayana, yang biasanya penuh saat awal bulan ketika musim gajian, bahkan ADA Swalayan yang selalu mengingatkanku tentang perjalanan menuju rumah sahabatku Yunita Rina Kusumadewi, Abdul Latif, Riza Budi Darmawan, bahkan mengingatkanku akan wali kelasku Ibu Rusmi Lestari ketika dulu aku belajar persiapan untuk Ujian Akhir Nasional.

Rumahku sangat kecil, jika dibandingkan dengan rumah sahabatku Akis Indriana yang berada di puncak bukit bernama Colo. Namun sangat besar jika melihat bahwa di dalam rumah sekecil itu hanya didiami oleh tiga orang saja; Aku, Ayah, dan Ibuku.
Segala hal di dalam rumahku itu, apa saja, masih terekam jelas di kepalaku sekarang ini. Bahkan di mana aku meletakkan tas sekolah terakhirku, sebelum aku berangkat ke Jakarta, masih kuingat betul.
Hatiku menangis. Perih...

Sebuah pasar bernama Pasar Bitingan yang tak jauh dari rumahku, mengingatkanku tentang waktu siang hari yang terik ketika aku mengantarkan ibunda membeli kubis, dan sebuah pondok kecil yang digunakan bapakku untuk bekerja sebagai tukang cukur tradisional. Tak jauh dari sana, ada tempat makan bernama Red Crispy yang biasa kujadikan pelarian saat weekend bersama Arwinda menikmati ayam goreng bumbu, bahkan siomay sekalipun. Aku ingin naik motor Mio-nya Arwinda...

SMA Negeri 1 Kudus terletak di sebelah penyewaan komik bernama Chinmi yang biasanya jadi tempat langgananku membaca detective conan, bus for spring, ataupun miiko sekalipun. Di sebelahnya ada sebuah rumah penduduk yang biasanya kugunakan untuk memarkir kendaraan roda duaku saat aku pergi ke sekolah. Masih terekam jelas bagaimana wajah bapak tua itu, dan anak-anaknya yang tuli. Aku merindukan saat-saat aku bersekolah, naik motor, dan berlari-lari kecil saat satpam hampir menutup pintu gerbang sekolah kami.

SMA Negeri 1 Kudus terbentang elok memadati desa bernama Mlati itu, dan kuingat jelas bagaimana guru-guruku berusaha menjejalkan segala ilmu yang mereka punya untuk murid-murid kelas tiga saat sebentar lagi akan menghadapi ujian. Aku teringat Ibu Hindun Marsiti, guru Sosiologiku yang ceras, dan Guru Favoritku sepanjang masa Bapak Teguh Adi Prasojo yang biasa menggunakan kata-kata ekstrem sewaktu mengajar Kewarganegaraan... Lucu.

Di depan SMA Negeri 1 Kudus, ada depot es juice yang lumayan banyak dipadati murid-murid sepulang sekolah. Aku, Yunita, Akis, dan Adin, bahkan Arwinda Gusviputri sahabatku yang cerdas biasa menghabiskan waktu pulang sekolah kami di tempat itu. Sebenarnya masih ada depot es juice yang lebih enak, tapi letaknya agak jauh, yaitu di dekat SD Cahaya Nur-Tempat Arwinda bersekolah dulu- yang biasa disebit juice CN (Cahaya Nur). Rasa Juice di sana tak akan pernah dikalahkan oleh tempat juice manapun, bahkan Depok sekalipun.

Di belakang SMA, Adiani Rahmawati tinggal di tempat kost yang bernama Melati Inn. Itu adalah markas kami berempat untuk bercanda bersama, saling bercerita, bahkan mengingat saat-saat Adien berulang tahun ke 17 dan kami melemparinya dengan tepung, memori itu membuatku menangis sekarang. Tuhan, betapa aku sangat merindukan teman-temanku...

Satu tempat yang sangat penting selain rumahku adalah Gereja Santo Yohanes Evangelista yang berada di jalan Sunan Muria no.6 yang letaknya bersebelahan dengan SMP Negeri 1 Kudus dan Primagama. Tempat ini adalah tempat paling bersejarah kedua setelah rumahku, di mana dari waktu aku dibabtis, mengikuti sekolah minggu, sakramen khrisma, bahkan saat aku bergabung dengan Persekutuan Doa Santo Rafael yang menjadikanku punya teman-teman yang bertalenta, hebat, dan sama-sama ingin mengenal Yesus Kristus lebih dalam lagi. Mereka adalah Arwinda, Thomas, Harris, Widhie, Hendro, Rudi, Nanik, Andi, Evan, Ivana, Natalie, dan semua anggota PD Rafael yang biasa melakukan ibadat mingguan di hari Jumat pukul 7 malam di belakang gereja.
Juga ada Romo Koko yang selalu aku nanti saat misa harian di pagi hari. Bagaimana kabarnya sekarang? Ingin rasanya berlari dari Depok ini, dan di pagi-pagi yang dingin sudah berada di dalam gereja bersama Arwinda untuk misa pagi seprti biasa...
Mereka semua telah meninggalkan cerita yang luar biasa dan aku boleh merasakan sukacita itu sampai dengan detik ini.

Namun, bagiamanapun,
Perih membayangkan bahwa aku tidak berada di sana sekarang. Perih benar, jika teringat kedua orangtuaku, teman-temanku, masakan ibuku, orang-orang hebat yang berpengaruh pada hidupku,tempat-tempat ajaib dalam hidupku, dan memori 18 tahun itu...

Jika ada satu kesempatan mendatang,
aku pasti akan pulang,
membawa satu harapan,
di mana aku bisa mengubah masa depan,
memotivasi banyak hal,
jika aku bisa pulang,
kupeluk mereka semua.
ERAT.
Tidak akan kulepaskan.


08 November 2009,

Siska.




1 komentar:

  1. hay cuz....pertama gw kaget ada nama gw diblog ini...haha..gw iseng" cari di google...eh..malah nyasar dimari... :P ... sekali sahabat tetap sahabat :)

    BalasHapus