Tak berapa lama, the polar ekspress itu tiba. Cepat-cepat aku berjalan menuju gerbong, dan kutanya lagi pada seseorang wanita paruh baya-memastikan bahwa ini benar-benar kereta ekspress dari pakuan Bogor- Namun, ia malahan bersikeras bahwa ini kereta ekonomi AC. Dia memperlihatkan tiketnya padaku, dan aku ragu.
Kubalik badan dan berlari-lari kecil ke arah bapak-bapak penjaga stasiun itu. "Iya itu ekspress." katanya. Oke, aku siap naik.
Tetapi, apa yang kemudian terjadi adalah pintu kereta itu tertutup. Oh Tuhan... Aku ketinggalan kereta...
Pernahkah dirimu merasa ada saat-saat yang baik untuk menerima hal-hal baik namun tidak kau sadari sebelumnya, dan malahan kau membiarkannya saja?
Itulah yang kurasakan kemarin, betapa gondoknya ketinggalan kereta karena kebodohan kecil yang membuatku harus menunggu 30 menit kemudian.
30 menit kemudian kereta ekspress terakhir itu datang dan aku bergegas masuk. Syukurlah, i'm inside! Dari waktu itu aku sepakat untuk menulis tentang hal ini, sejujurnya kesempatan kedua pasti akan ada. Namun, kejadian dan waktu tidak akan pernah sama.
Petang itu kuhabiskan di dalam kereta ekspress dengan mengecat kuku dan mendengarkan musik. Lalala~~~ tidak kupikirkan lagi hal-hal yang buruk hari ini. Aku hanya ingin menikmati kesempatan kedua dan tertidur di dalam kereta.
Kereta berhenti perlahan.
Aku masih mendengarkan musik.
Itu adalah hal terbodoh kedua yang kulakukan hari ini.
Ketika kereta itu berhenti, itu adalah stasiun jakarta-Kota tujuanku yang seharusnya. Yang seterusnya terjadi adalah kereta ekspress itu berjalan mundur...... mundur terus sampai ke arah Depok!!
intinya saat ini aku sudah sampai di Bekasi dengan selamat, dan masih agak-agak letih karena harus berlari mengejar ekspress kedua dari arah Depok untuk kembali ke Jakarta Kota.
Dari pengalaman ini yang perlu digaris bawahi adalah:
Kubalik badan dan berlari-lari kecil ke arah bapak-bapak penjaga stasiun itu. "Iya itu ekspress." katanya. Oke, aku siap naik.
Tetapi, apa yang kemudian terjadi adalah pintu kereta itu tertutup. Oh Tuhan... Aku ketinggalan kereta...
Pernahkah dirimu merasa ada saat-saat yang baik untuk menerima hal-hal baik namun tidak kau sadari sebelumnya, dan malahan kau membiarkannya saja?
Itulah yang kurasakan kemarin, betapa gondoknya ketinggalan kereta karena kebodohan kecil yang membuatku harus menunggu 30 menit kemudian.
30 menit kemudian kereta ekspress terakhir itu datang dan aku bergegas masuk. Syukurlah, i'm inside! Dari waktu itu aku sepakat untuk menulis tentang hal ini, sejujurnya kesempatan kedua pasti akan ada. Namun, kejadian dan waktu tidak akan pernah sama.
Petang itu kuhabiskan di dalam kereta ekspress dengan mengecat kuku dan mendengarkan musik. Lalala~~~ tidak kupikirkan lagi hal-hal yang buruk hari ini. Aku hanya ingin menikmati kesempatan kedua dan tertidur di dalam kereta.
Kereta berhenti perlahan.
Aku masih mendengarkan musik.
Itu adalah hal terbodoh kedua yang kulakukan hari ini.
Ketika kereta itu berhenti, itu adalah stasiun jakarta-Kota tujuanku yang seharusnya. Yang seterusnya terjadi adalah kereta ekspress itu berjalan mundur...... mundur terus sampai ke arah Depok!!
intinya saat ini aku sudah sampai di Bekasi dengan selamat, dan masih agak-agak letih karena harus berlari mengejar ekspress kedua dari arah Depok untuk kembali ke Jakarta Kota.
Dari pengalaman ini yang perlu digaris bawahi adalah:
- Betapa Tuhan memperhatikan aku.
- Tuhan selalu memberi kesempatan kedua.
- Dalam kesempatan kedua tidak akan pernah sama.
- Saat ingin mencapai tujuan dalam hidup kita harus mengejarnya, bukan berdiam diri.
- Jangan tertidur di kereta api ekspress atau dia akan membawamu kembali.
- Mengapa pintu kereta hanya terbuka tak lebih dari setengah menit??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar