29 Oktober 2010

Journey-listik :)


Suatu saat, gue pernah ditanya sama dosen. “Kenapa kamu pilih peminatan Jurnalistik di Komunikasi UI?” atau pertanyaan lain dari temen-temen gue, “Apa sih enaknya jadi wartawan?”

Gue cuman melambaikan senyum simpul.

Hmm, kenapa gue masuk komunikasi aja gue masih bingung. Banyak orang bilang, gue adalah mahasiswi cupu, kocak, dan cuek. Berbanding terbalik sama anak komunikasi kebanyakan yang berlabel BBB dan populer (Bohay, Blackberry, Behel, Belah tengah, dan BBB yang lainnya). Yap, gue emang bukan anak komunikasi UI yang seperti itu. Gue adalah anak komunikasi-jurnalisme.

Orang yang nggak tahu apa itu Komunikasi UI, mungkin mengiranya belajar komunikasi ya belajar ngomong. Mungkin sebagian besar dari mereka tahunya di Komunikasi UI cuman ada peminatan humas aja. Padahal, kami memiliki 4 peminatan lain yang nggak kalah seru. Ada periklanan, komunikasi media (Komed), industri kreatif penyiaran (IKP) dan jurnalistik :D

Tiap peminatan gue akui, dan semua warga FISIP mungkin, memiliki ciri atau karakter yang berbeda-beda. Kalo dari mata gue, pendapat gue, (iyalah secara ini blog gue gitu, gue bebas ngomong apa aja ;D) tiap peminatan punya plus-minus masing-masing.

Anak dari peminatan Komed tuh orangnya encer-encer. Bacaannya tebel-tebel, bisa semacam diktat, review, dan semua hal yang berbau teori yang diketik dengan font kecil-kecil, difotocopy pula. Hahaha:D walaupun begitu gue akuin emang sebagain besar anak komed memiliki kualitas analisa yang tinggi, dan kesannya ‘berat’ gitu. Ada beberapa mata kuliah di peminatan Komed yang menurut gue asik, dan mungkin akan gue ambil di semester depan, antara lain Riset Media, dan Kajian Film.

Periklanan beda lagi. Anak iklan digandrungi sebagian besar mahasiswa cowok. Mereka kebanyakan dituntut untuk bisa main sama Photoshop, Corel Draw, dan software editting lainnya. Anak iklan menurut gue pada pinter gambar dan ekspresif. Baju yang mereka pakai kadang unik dan casual banget. Nyantai, tapi kreatif.

IKP adalah peminatan yang baru di tahun 2009. Walaupun dibilang masih bayi, peminatnya nggak kalah banyak dengan peminatan lain. Anak-anaknya bawel semua, kebanyakan nonton film korea :D, dan bawa-bawa video recorder ke mana-mana. Walaupun begitu mereka sudah jago banget bikin film pendek dan menjadi trendsetter buat adik-adik junior mereka Komunikasi 2010 yang minat masuk ke IKP ini.

Terakhir, yang paling seru, yang paling kritis, tentu saja Jurnalistik.

Di sini gue belajar banyak hal dari mulai menulis-meliput berita, tata bahasa jurnalistik yang baik, menulis naskah berita TV, jurnalisme foto, sampai mata kuliah paling ‘dewa’ bernama etika jurnalisme. Kebanyakan pengajar kami adalah professor yang memiliki jabatan strategis di Departemen Ilmu Komunikasi dan memiliki peran penting dalam dunia jurnalistik tanah air. Beberapa di antara mereka bahkan menjadi ‘pembesar’ di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan untuk itulah anak jurnal nggak bisa diremehin begitu saja. Kami membaca koran hampir setiap hari, analisa perkembangan media masa juga setiap hari, menonton&membaca berita setiap hari, dan membuat esai tiap minggu. Hehehe :D

Emang sih, dari semua peminatan komunikasi yang ada di UI, kesannya yang muncul tentang Jurnalisme 2009 adalah orangnya cuek sama penampilan, kucel, cupu, dan nggak semenarik Humas. Itulah yang membedakan kami. Kami bangga akan itu.

Gue pribadi sih nggak pusing mikirin penampilan. Yang penting adalah ketika kami kuliah, kami nggak BB-an di dalam kelas, dan nggak sibuk benerin tata rambut atau make up. Kami belajar. Otak adalah segala-galanya, benar begitu bukan?

Baru dari sini, gue bisa bilang kalo masuk UI, Ilmu Komunikasi, dan Jurnalisme, adalah sebuah panggilan. Bukan karena ikut-ikutan teman. Itulah alasannya…

Cukup puaskah? Cukup menjawab pertanyaankah? Hahaha ~,<

Thanks for reading, anyway!

2 komentar:

  1. tolong ya sebelum menulis sesuatu itu dicari dulu kebenarannya.

    "Yang penting adalah ketika kami kuliah, kami nggak BB-an di dalam kelas, dan nggak sibuk benerin tata rambut atau make up. Kami belajar" --> emg lo pikir anak humas gak belajar?anak iklan gak belajar?anak komed dan ikp gak belajar?? KITA SEMUA JUGA BELAJAR!!!! lagian kayak anak jurnal gda yang main bb aja sih, kayak anak jurnal gak suka cabut kuliah!

    gda salahnya lo membanggakan jurnalistik, tapi hati-hati dalam berkata. dan elo nulis ini bukan di buku diary private namun di blog. which is smua org bisa baca. makasih

    oh ya satu lagi, jangan terlalu konservatif dalam berfikir

    "Berbanding terbalik sama anak komunikasi kebanyakan yang berlabel BBB dan populer (Bohay, Blackberry, Behel, Belah tengah, dan BBB yang lainnya). Yap, gue emang bukan anak komunikasi UI yang seperti itu. Gue adalah anak komunikasi-jurnalisme." --> kebanyakan bukan brarti bisa dijadikan tolak ukur untuk keseluruhan dan emg anak jurnal gak boleh punya bb? emg yg punya bb brarti bukan anak jurnalisme, kasian bgt dong klo gtuuuu

    BalasHapus
  2. nice post blog lo gaya lo, gw suka cara lo nulis, bebas.............

    biarkan orang berkata apa.....

    ga sekalian nulis hedon di komunikasi :p biar lebh seru,hahahaha

    BalasHapus