22 Oktober 2010

Skripsi... oh Skripsi…


Hai blog!

Hari ini, Jumat 22 Oktober adalah hari terakhir UTS gue di minggu ini. Masih ada sisa satu lagi di hari Senin, dan setelah itu gue mungkin akan hibernasi atau melewatkan hari-hari gue dengan jalan-jalan, atau bisa-bisa cuman tiduran di kosan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Ehem, begini..

Mata kuliah yang di-UTSkan hari ini bernama Metode Penelitian Sosial I. Kenapa I (satu)? Karena gue akan mendapatkan jilid II-nya di semester depan berikut dengan mata kuliah macam gini lainnya kayak Metode Penelitian Komunikasi I, Metode Penelitian Komunikasi II, Metode Penelitian Kualitatif, maupun Metode Penelitian Kuantitatif. DAMN. Hahaha :D

So, gue baru nyadar kalo untuk menulis sebuah skripsi, gue minimal harus dapet nilai A di metode Penelitian Sosial ini, dan A di Stastisik Sosial, dan AAAA lainnya di mata kuliah yang gue sebutkan di atas. Tidur aja deh gue.. Itu adalah syarat minimal, yang artinya secara gak langsung=lo harus dapat nilai A di mata kuliah itu semua.

Ngok-ngok -0-

Nah, bisa dibilang itu adalah barrier gue dalam kuliah-kuliah semester ini maupun semester depan yang harus gue hadapi. Jujur, gue masih takut banget, dan pesimis gue bisa dapat A di MPS ini. Fortunately, gue punya pembimbing akademis yang sangat care sama gue dan mahasiswa lain yang ia bimbing. Nama pembimbing gue itu bernama Mas Awang Ruswandi yang menjabat sekaligus sebagai sekretaris departemen ilmu komunikasi. Suatu ketika ia, saat bimbingan kuliah, beliau menjelaskan aturan skripsi, tugas karya akhir (TKA), maupun magang kepada anak-anaknya Jurnalisme 2009. Waktu itu ia menganjurkan kepada kami untuk TIDAK MEMBUAT SKRIPSI.

Kami semua tentu saja terkejut. Mengapa tidak? Bukankah selama ini skripsi dipandang sebagai syarat mutlak kelulusan mahasiswa S1?

Beliau hanya mengatakan dengan gayanya yang super simple dan praktis kalau universitas yang ada di luar negeri saja (the other world class university hehehe :D) sudah nggak pakai model skripsi. Mereka menggunakan sisa SKS mereka (6 SKS untuk Skripsi) untuk mengambil mata kuliah lain, atau hanya membuat Tugas Karya Akhir (TKA). Ia sama sekali tidak menyarankan kami untuk tidak membuat skripsi. SAMA SEKALI. Bahkan untuk lanjut ke jenjang S2, skripsi sudah tidak lagi dibutuhkan, katanya.

*sebagian temen-temen gue bersorak, sujud syukur, senyum, meler, guling-guling, rangkulan, nyanyi We Are the Champion, dan ada yang masih bengong. Itu gue*

Sampai sekarang, gue masih belum memutuskan untuk membuat skripsi atau nggak di semester depan, atau di depannya lagi. Masa kuliah S1 gue berakhir 4 semester lagi, dan masih terlihat sangat absurd. Sementara itu, dari berbagai pihak, masih mendoktrin gue untuk membuat skripsi, jaga-jaga biar bisa ngelajutin S2, sekalian pake tuh ilmu dari MPS, MPK, Statsos, yang nantinya gue dapat.

Endingnya, gue saat ini nggak mau mikirin hal-hal yang masih jauh di awing-awang, dan masih kelihatan absurd di mata gue. Hidup gue yang sekarang aja udah gak jelas banget juntrungannya, apalagi mikirin yang lain dan statusnya nggak pasti. Gue akan menjalani apa yang ada sekarang, dan berusaha buat naikin IP gue yang anjlok parah (baca: terjun bebas) di semester kemarin.

Anyway, wish me luck yaaaaaa…!!

Thanks for reading!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar