3 Juni 2010
Aku terbangun dengan agak sedikit linglung tadi pagi. Setelah mengusap mata dan merenggangkan ototku sebentar aku menyadari benar bahwa sekarang aku sudah berada di rumah. Di Ambarawa.
Kubuka ponselku yang semata wayang dan aku diingatkan dengan banyak sms masuk yang mengingatkanku hari ini adalah hari ulang tahun sahabatku Yunita Rina Kusuma Dewi, seorang teman masa SMA yang baik hati dan juga keponakanku tersayang Andreas Prasetyo Budi. Hmm… aku merindukan mereka semua…
Hari ini adalah hari keduaku berliburan di Ambarawa. Aku senang akhirnya bisa bertemu dengan Ibu dan Ayahku yang tampak sangat sehat sekarang, walaupun jelas benar Ibuku masih dalam kondisi kakinya di gips. Rencana hari Minggu nanti kami akan sama-sama pergi ke Salatiga untuk membuka gips yang membungkus kakinya hampir dua bulan ini…
Berada di Ambarawa yang kuperkirakan dalam jangka waktu yang lama membuatku banyak berpikir panjang. Kalau boleh jujur kalau bukan karena ada orangtuaku dan kondisi Ibuku yang sakit ini, mungkin prioritas utamaku bukanlah mengunjungi pedesaan ini. Aku tentu saja akan memilih untuk tinggal di kota kelahiranku di Kudus dalam jangka waktu yang mungkin tidak bisa kuputuskan.
Aku melihat mimik wajah Ibu yang berbeda ketika dari awal aku mengatakan akan pulang lebih cepat karena kepanitiaan Penerimaan Mahasiswa Baru FISIP UI 2010 semakin dekat dan terus-terusan memintaku untuk hadir dalam setiap rapat. Aku tahu bahwa ibu dan ayahku, bahkan semua keluargaku sangat menentang aku mengikuti kegiatan yang menurut mereka tidak penting ini. Aku mencoba untuk menjelaskan semuanya itu, dan aku kalah. Dari lubuk hatiku yang paling dalam berada di samping kedua orangtuaku terlebih saat mereka sedang sakit seperti ini adalah hal yang paling kuinginkan saat ini ditimbang pergi ke kampus dengan tujuan yang masih belum jelas.
Jadi, aku putuskan untuk menunda kepulanganku lebih lama yaitu akhir Juni ini. Aku tidak akan pernah mau lagi menggadaikan kesempatan bersama kedua orangtuaku dengan apapun. Termasuk kesempatan menjadi seorang TIBUM PSAF sekalipun!!
Saat ini kedua keponakanku yang adalah perempuan yaitu Lia dan Happy juga sedang sibuk menyiapkan UAS mereka. Haha aku senang melihat mereka belajar , sedangkan aku ongkang-ongkang kaki tidak mengerjakan apapun. Haha senang!!!
Bukan sembarangan, message box di ponselku juga penuh dengan sms dari banyak orang yang sangat-amat-perhatian denganku. Salah satunya adalah sahabatku yang bernama Nurul Utami yang sudah kuanggap seperti saudariku sendiri karena dirinya dapat menenangkan pikiranku sangat sedang kalut. I’ll be missing her so much, dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya hidupku tanpa dia. Hahaha parah!
Sementara aku berlibur di sini, aku berusaha untuk menutup segala pikiranku, anganku, dan semua beban yang sebenarnya masih mengganggu sejak aku pulang. Semua beban itu tentu saja mengenai masalah kampus, Albert, dan KUKSA FISIP. Kalau bukan karena aku berhasrat ingin menjadi TIBUM PMB FISIP UI tahun ini, tidak mungkin lagi aku mau merespon sms-sms jarkom itu yang semuanya mengatakan bahwa aku harus pulang secepatnya. TIDAAAK!
Berada di tempat ini kurang lebih selama dua minggu ke depan agaknya dapat membuatku sedikit merasa rileks dengan hidup. Seraya melihat 2DO LIST apa saja yang ingin kulakukan di waktu liburan ini, aku akan mencoba untuk melengkapinya satu demi satu. Rencana yang terdekat tentu saja adalah menemani ibuku melepas gipsnya, pergi ke Gua Maria Kerep Ambarawa untuk berdoa, mengunjungi gereja Jago, membeli kaktus untuk oleh-oleh, serta membeli kopi untuk Romo di Banaran. Rencana jangka pendeknya mungkin aku akan pulang ke Kudus—my beloved hometown—untuk menikmati jajanan khas Kudus yang sangat kurindukan, bertemu dengan kawan lama, membersihkan rumah, mencuci motor, pergi ke Gereja Santo Yohanes Evangelista, bertemu Romo Koko, berkumpul bersama dengan anak-anak PD, meminjam DVD Widhie Wiweko Widjaja, dan masih banyak hal lain yang akan kulakukan. AKU BAHKAN MENULIS HAL INI TANPA KESABARAN LAGI HEHEHEHE :D
Beberapa catatan untuk liburan hari kedua ini adalah: aku harus mencoba makan sate kelinci suatu saat nanti, aku harus banyak luluran agar kulit tubuhku bisa agak tampak lebih cerah, menipiskan rambutku—bahkan aku mulai berpikir untuk melakukan masker rambut—terus menulis catatan ini, serta menyelesaikan buku 2 DO THINGS BEFORE I DIE milik Dikara Kirana.
Oh ya, entah mengapa semua orang menganggap bahwa bekas jerawatku yang ada di dahi itu perlu untuk dipoles lagi agar tidak membekas, dan aku rupanya harus berlatih berjalan tanpa diseret karena sol sepatuku rusak terus karena mereka bilang bahwa cara jalanku aneh seperti diseret-seret.
Untuk saat ini yang ingin kulakukan dengan benar adalah chatting dengan teman-teman kampusku. Aku sangat merindukan mereka semua: Tommy, Neil, Afif, Nurul, Pia, Maria Dika dan semua anak komunikasi serta KMK UI. Jalan-jalan yang terakhir kalinya bersama anak-anak KMK UI ke Jakarta Kota dan sekitarnya membuat kesan yang sangat mendalam karena aku terpilih menjadi PO Sehari Bersama KMK UI pada bulan Agustus nanti. Hwaaa aku tidak sabar lagi pingin cepat kuliah dan melanjutkan studiku di sana.
Status di saat ini adalah menunggu. Menunggu nilai-nilaiku diumumkan di SIAK-NG. Demi apa coba semalam aku mimpi buruk karena MPK Bahasa Inggrisku dapat C dan aku mengulang. TIDAK! NO WAY! Semoga itu tidak benar-benar terjadi, dan aku sangat berharap aku bisa lulus 100% dan IPku naik ke angka 3,7. Amin!!!
Yang jelas, proker yang belum jalan adalah PMB FISIP UI 2010, SBK KMK UI, KUKSA’s WEEKEND 2010, ikut MISA ALAM KMK UI Agustus nanti, serta bersiap menempuh 24 SKS di semester depan dan mengajar bimbel!!
Pikiran yang menggangguku tentu saja: Albert, pindah kosan, dan rencana kepulanganku yang akan tertunda sampai akhir Juni.
Tuhan, apa saja deh. Aku tahu ini semua adalah rencanaMu. Pakai aku ya Tuhan. Aku berserah kepadaMu dalam segala hal… Amin!!
Aku terbangun dengan agak sedikit linglung tadi pagi. Setelah mengusap mata dan merenggangkan ototku sebentar aku menyadari benar bahwa sekarang aku sudah berada di rumah. Di Ambarawa.
Kubuka ponselku yang semata wayang dan aku diingatkan dengan banyak sms masuk yang mengingatkanku hari ini adalah hari ulang tahun sahabatku Yunita Rina Kusuma Dewi, seorang teman masa SMA yang baik hati dan juga keponakanku tersayang Andreas Prasetyo Budi. Hmm… aku merindukan mereka semua…
Hari ini adalah hari keduaku berliburan di Ambarawa. Aku senang akhirnya bisa bertemu dengan Ibu dan Ayahku yang tampak sangat sehat sekarang, walaupun jelas benar Ibuku masih dalam kondisi kakinya di gips. Rencana hari Minggu nanti kami akan sama-sama pergi ke Salatiga untuk membuka gips yang membungkus kakinya hampir dua bulan ini…
Berada di Ambarawa yang kuperkirakan dalam jangka waktu yang lama membuatku banyak berpikir panjang. Kalau boleh jujur kalau bukan karena ada orangtuaku dan kondisi Ibuku yang sakit ini, mungkin prioritas utamaku bukanlah mengunjungi pedesaan ini. Aku tentu saja akan memilih untuk tinggal di kota kelahiranku di Kudus dalam jangka waktu yang mungkin tidak bisa kuputuskan.
Aku melihat mimik wajah Ibu yang berbeda ketika dari awal aku mengatakan akan pulang lebih cepat karena kepanitiaan Penerimaan Mahasiswa Baru FISIP UI 2010 semakin dekat dan terus-terusan memintaku untuk hadir dalam setiap rapat. Aku tahu bahwa ibu dan ayahku, bahkan semua keluargaku sangat menentang aku mengikuti kegiatan yang menurut mereka tidak penting ini. Aku mencoba untuk menjelaskan semuanya itu, dan aku kalah. Dari lubuk hatiku yang paling dalam berada di samping kedua orangtuaku terlebih saat mereka sedang sakit seperti ini adalah hal yang paling kuinginkan saat ini ditimbang pergi ke kampus dengan tujuan yang masih belum jelas.
Jadi, aku putuskan untuk menunda kepulanganku lebih lama yaitu akhir Juni ini. Aku tidak akan pernah mau lagi menggadaikan kesempatan bersama kedua orangtuaku dengan apapun. Termasuk kesempatan menjadi seorang TIBUM PSAF sekalipun!!
Saat ini kedua keponakanku yang adalah perempuan yaitu Lia dan Happy juga sedang sibuk menyiapkan UAS mereka. Haha aku senang melihat mereka belajar , sedangkan aku ongkang-ongkang kaki tidak mengerjakan apapun. Haha senang!!!
Bukan sembarangan, message box di ponselku juga penuh dengan sms dari banyak orang yang sangat-amat-perhatian denganku. Salah satunya adalah sahabatku yang bernama Nurul Utami yang sudah kuanggap seperti saudariku sendiri karena dirinya dapat menenangkan pikiranku sangat sedang kalut. I’ll be missing her so much, dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya hidupku tanpa dia. Hahaha parah!
Sementara aku berlibur di sini, aku berusaha untuk menutup segala pikiranku, anganku, dan semua beban yang sebenarnya masih mengganggu sejak aku pulang. Semua beban itu tentu saja mengenai masalah kampus, Albert, dan KUKSA FISIP. Kalau bukan karena aku berhasrat ingin menjadi TIBUM PMB FISIP UI tahun ini, tidak mungkin lagi aku mau merespon sms-sms jarkom itu yang semuanya mengatakan bahwa aku harus pulang secepatnya. TIDAAAK!
Berada di tempat ini kurang lebih selama dua minggu ke depan agaknya dapat membuatku sedikit merasa rileks dengan hidup. Seraya melihat 2DO LIST apa saja yang ingin kulakukan di waktu liburan ini, aku akan mencoba untuk melengkapinya satu demi satu. Rencana yang terdekat tentu saja adalah menemani ibuku melepas gipsnya, pergi ke Gua Maria Kerep Ambarawa untuk berdoa, mengunjungi gereja Jago, membeli kaktus untuk oleh-oleh, serta membeli kopi untuk Romo di Banaran. Rencana jangka pendeknya mungkin aku akan pulang ke Kudus—my beloved hometown—untuk menikmati jajanan khas Kudus yang sangat kurindukan, bertemu dengan kawan lama, membersihkan rumah, mencuci motor, pergi ke Gereja Santo Yohanes Evangelista, bertemu Romo Koko, berkumpul bersama dengan anak-anak PD, meminjam DVD Widhie Wiweko Widjaja, dan masih banyak hal lain yang akan kulakukan. AKU BAHKAN MENULIS HAL INI TANPA KESABARAN LAGI HEHEHEHE :D
Beberapa catatan untuk liburan hari kedua ini adalah: aku harus mencoba makan sate kelinci suatu saat nanti, aku harus banyak luluran agar kulit tubuhku bisa agak tampak lebih cerah, menipiskan rambutku—bahkan aku mulai berpikir untuk melakukan masker rambut—terus menulis catatan ini, serta menyelesaikan buku 2 DO THINGS BEFORE I DIE milik Dikara Kirana.
Oh ya, entah mengapa semua orang menganggap bahwa bekas jerawatku yang ada di dahi itu perlu untuk dipoles lagi agar tidak membekas, dan aku rupanya harus berlatih berjalan tanpa diseret karena sol sepatuku rusak terus karena mereka bilang bahwa cara jalanku aneh seperti diseret-seret.
Untuk saat ini yang ingin kulakukan dengan benar adalah chatting dengan teman-teman kampusku. Aku sangat merindukan mereka semua: Tommy, Neil, Afif, Nurul, Pia, Maria Dika dan semua anak komunikasi serta KMK UI. Jalan-jalan yang terakhir kalinya bersama anak-anak KMK UI ke Jakarta Kota dan sekitarnya membuat kesan yang sangat mendalam karena aku terpilih menjadi PO Sehari Bersama KMK UI pada bulan Agustus nanti. Hwaaa aku tidak sabar lagi pingin cepat kuliah dan melanjutkan studiku di sana.
Status di saat ini adalah menunggu. Menunggu nilai-nilaiku diumumkan di SIAK-NG. Demi apa coba semalam aku mimpi buruk karena MPK Bahasa Inggrisku dapat C dan aku mengulang. TIDAK! NO WAY! Semoga itu tidak benar-benar terjadi, dan aku sangat berharap aku bisa lulus 100% dan IPku naik ke angka 3,7. Amin!!!
Yang jelas, proker yang belum jalan adalah PMB FISIP UI 2010, SBK KMK UI, KUKSA’s WEEKEND 2010, ikut MISA ALAM KMK UI Agustus nanti, serta bersiap menempuh 24 SKS di semester depan dan mengajar bimbel!!
Pikiran yang menggangguku tentu saja: Albert, pindah kosan, dan rencana kepulanganku yang akan tertunda sampai akhir Juni.
Tuhan, apa saja deh. Aku tahu ini semua adalah rencanaMu. Pakai aku ya Tuhan. Aku berserah kepadaMu dalam segala hal… Amin!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar