Jadi, sepulang misa natal 2009 itu, aku masih mencoba untuk menahan
diri. Malam itu gue nyoba buat introspeksi diri, apa yang salah dari
diri gue selama ini...
Beberapa bulan yang lalu, kacamata gue ilang (padahal itu pemberian
kakak), beberapa pekan sesudahnya hp gue kehujanan dan rusak, lalu
sekarang... softlense sebelah kanan gue malah dibuang ke wastafel sama
ponakan...
Gue inget juga beberapa bulan terakhir ini di kampus gue dihadapkan
dengan situasi yang sulit. Pokoknya ada ajalah hal-hal yang bikin gue
bete, dari mulai hal kecil yang membesar, dari mulai akademis sampai
ujung-ujungnya masalah perasaan...
gue nangis. Tapi bukan tangisan atas kehilangan barang-barang gue itu.
Gue menangis atas semua kecerobohan gue, atas semua keteledoran gue,
atas semua kebodohan gue, dan betapa gue ini bukan orang yang sabar...
dari perkara-perkara kecil yang Tuhan kasih ke kita, itu bukan tanpa
alasan. Sekalipun tidak pernah ada niat Tuhan akan memberikan kita
cobaan, bahkan penderitaan sekalipun! Perkara-perkara kecil itu
hanyalah sebuah ujian untuk menghadapi perkara-perkara besar di
kemudian hari. Maka dari itu, diciptakanlah orang-orang di sekeliling
kita yang nantinya menjadikan kita lebih dewasa.
Secara khusus gue mau berterimakasih untuk ponakan gue tercinta yang
udah buang softlense itu ke wastafel, betapa dari mulai sekarang ini
dan masa yang akan datang gue bisa jadi orang yang lebih berhati-hati,
tidak menyepelekan masalah kecil, dan menjadi orang yang lebih sabar...
Gue tahu, ke depan hidup tak akan menjadi lebih mudah...
setidaknya aku sudah dipersiapkan untuk itu...
Kudus, 24 Desember 2009
Kejutan besar di malam Natal...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar